Indeks Kasus Agni

Draf peraturan tentang anti kekerasan seksual sudah diserahkan ke Rektor UGM Panut Mulyono sejak Mei 2019.

Seorang dosen di UIN Malang memacari banyak mahasiswi dan mengajak mereka berhubungan seksual.

Kasus pelecehan seksual yang dialami Agni menurutnya menjadi pemantik untuk lebih peduli terhadap isu kampus. Khususnya terkait pelayanan publik di kampus.

“Dokter di klinik kampus menyentuh puting saya saat melakukan pemeriksaan,” ujar seorang penyintas dari salah satu kampus di Yogyakarta.

Ombudsman menilai ada maladministrasi berupa ketidaksesuaian prosedur dalam proses penanganan kasus Agni di UGM.

Nyaris semua kasus pelecehan seksual di kampus yang dilakukan dosen punya benang merah sama: sanksi terkendala regulasi.

Dosen pelaku pelecehan seksual di UGM, yang pernah disorot The Jakarta Post pada 2016, masih terlihat di kampus meski sudah diskors dilarang mengajar.

Pihak kampus harus mulai mengutamakan suara para korban ketimbang berbual-bual membela para pelaku pelecehan seksual.

Ada tiga kasus besar kekerasan seksual. Pertama kasus Agni, kedua kasus Baiq Nuril dan yang terakhir kasus di lingkup kerja Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan.

Penasihat hukum Agni berkata kesepakatan "penyelesaian non litigasi" adalah jalan terbaik di tengah posisi "terjepit" Agni.

Jalan nonlitigasi dalam penyelesaian kasus pelecehan terhadap Agni dinilai publik sebagai dukungan UGM terhadap pelaku.

“Aku semangat, aku enggak menyerah, aku enggak padam," ujar Agni pada 6 Februari 2019.

Keadilan restoratif mengutamakan pemulihan korban. Ketika pelaku mengakui kesalahannya, ia mendapat sanksi sosial.

Menurut kuasa hukumnya, HS ternyata tidak bermaksud mengakui perbuatannya terhadap Agni saat menyampaikan permintaan maaf dalam kesepakatan penyelesaian kasus dugaan pelecehan seksual. 

The New York Times pernah memperkirakan: hanya 20 persen kasus kekerasan seksual yang masuk ke pengadilan.

Hadi menegaskan, penyidikan tetap berjalan meski Agni, terduga pelaku HS, dan Rektorat UGM telah menandatangani "kesepakatan penyelesaian".

Penasihat hukum Agni berkata kesepakatan "penyelesaian non litigasi" adalah jalan terbaik di tengah posisi "terjepit" Agni.

Citra dan Thovan dinilai berani lakukan liputan yang sulit serta peka tentang kekerasan seksual di kampus.

Polda DIY mengklaim ada beberapa hal dari proses penyidikan yang tak sesuai dengan kronologi kasus Agni yang ditulis Balairung.

"Penyidikan ini terus berjalan belum ada arah SP3 atau dihentikan," kata Hadi.