Indeks Ekspor Indonesia

Kadin menilai perjanjian Indonesia dan Australia soal perdagangan saling menguntungkan kedua negara dengan peningkatan ekspor per tahun hingga 19 persen.

Kinerja ekspor jasa Indonesia dinilai masih rendah. Produktivitas sektor jasa Indonesia juga masih kalah jauh dari sebagian negara anggota OECD.  

Pemerintah Indonesia sedang menyiapkan tawaran bagi AS agar fasilitas GSP tetap dilanjutkan.

Ekonom dari Indef menyarankan, pemerintah menerapkan bea masuk anti-dumping atau non-tariff barrier untuk mengendalikan impor yang dapat membanjiri Indonesia sebagai peralihan pasar Cina maupun AS yang bersitegang.

Tanri Abeng menyatakan pengusaha Indonesia memiliki peluang untuk mengekspor produk minyak kelapa sawit dan tekstil ke Malaysia.

BPS mengklaim perang dagang AS-Cina belum memberikan dampak buruk kepada Indonesia.

Dengan adanya pengiriman langsung ke AS, Airlangga menilai produk industri manufaktur Indonesia bisa cepat sampai.

Kemendag menargetkan pertumbuhan ekspor pada tahun ini dapat mencapai 11 persen.

“Salah satu penyebab kita kalah bersaing karena negara-negara tujuan itu mengalihkan impor mereka dari negara yang sudah bebas bea, sudah ada perjanjiannya,” ungkap Enggartiasto.

Sejumlah perjanjian perdagangan bebas yang melibatkan Indonesia dinilai malah memberikan dampak buruk terhadap nasib produk-produk lokal.

Ekspor diidentifikasikannya dapat mencerminkan kemampuan inovasi dan produktivitas suatu negara sehingga penting untuk mendorongnya.

Pemerintah Indonesia keberatan dengan kemunculan putusan final dari United States Department of Commerce (USDOC) terkait dengan bea masuk imbalan produk biodiesel.

Pemerintah Indonesia menilai Vietnam merupakan negara mitra dagang strategis. Perdagangan Indonesia-Vietnam terus tumbuh pesat di tengah kelesuan ekonomi dunia. 

Indonesia sepakat imbal beli 11 pesawat tempur Sukhoi SU-35 dari Rusia senilai 1,14 miliar dolar AS dengan barter berbagai komoditas yang akan diekspor ke Rusia.

Ekspor Indonesia membaik pada pertengahan tahun 2017 di saat data impor juga mengalami kenaikan. Perdagangan Indonesia masih defisit 0,3 miliar dolar AS pada Juli 2017.

BPS menilai, kenaikan itu merupakan dampak dari rangkaian bulan Ramadan dan Hari Raya Lebaran yang berlangsung pada Juni-Juli 2017.

Pemerintah Qatar berencana mengimpor 10 jenis barang dari Indonesia yang tidak termasuk komoditas utama perdagangan kedua negara selama ini. Di antaranya, furnitur, obat-obatan, ayam potong hingga ikan segar.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan Hari Raya Lebaran tahun ini kembali memengaruhi nilai ekspor dan impor Indonesia.

Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan ada sejumlah faktor yang memengaruhi penurunan ekspor dan impor, baik dari sektor migas maupun nonmigas tersebut.

Lembaga penelitian independen Center of Reform on Economics (CORE) menyarankan kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Arab Saudi diperluas guna mendorong ekspor produk-produk nasional