Indeks Cendekiawan Islam
Ahmad Surkati, Sang Guru Pembaru Islam di Tanah Jawa
Ahmad Surkati mendorong reformasi Islam di Hindia Belanda setelah belajar di Makkah. Mendirikan Al-Irsyad sebagai wadah perjuangannya.
Musdah Mulia Rela Jadi Martir Demi Membendung Intoleransi
Ia aktivis hak asasi manusia yang percaya pada nilai demokrasi, pancasila, dan cinta kasih dalam agama. Perjuangannya kini ibarat upaya menegakkan keadilan di zaman Arab Jahiliyah.
Sepakbola dan Tafsir Alquran dalam Hidup Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab adalah mufasir yang sangat produktif. Ia menyusun Tafsir al-Mishbah dan menjadi salah satu karya paling otoritatif dalam bidang tafsir Alquran.
Azyumardi Azra: Sejarawan Islam dan 'Sir' Pertama dari Indonesia
Enam belas tahun setelah mendebat rektor IAIN Syarif Hidayatullah, Azyumardi Azra malah jadi rektor di kampus yang sama, bahkan selama dua periode.
Mohamad Sobary, Rakyat Jelata, dan Sufisme sebagai Kritik Sosial
Mohamad Sobary adalah orang Muhammadiyah yang lahir dari keluarga abangan. Setelah dewasa, ia malah tertarik kepada sufisme Jawa.
Said Nursi: Ulama Sufi yang Melawan Sekulerisme Turki
Said Nursi adalah ulama sufi dari Turki yang menggunakan pendekatan ilmiah dalam menafsirkan Alquran. Ia melakukan itu untuk melawan sekulerisme Turki yang berbasis pada modernitas.
Rahmat Abdullah: Lambang Spiritualisme Gerakan Dakwah Tarbiyah
Tulisan-tulisan Rahmat Abdullah, khususnya di rubrik "Asasiyat" majalah Tarbawi, menjadi sumbangan penting bagi gerakan Tarbiyah di Indonesia
Haidar Bagir: Tasawuf Akal, Toleransi, dan Pembelaan Terhadap Syiah
Haidar Bagir, pendiri penerbit Mizan, fokus pada kajian tasawuf, terutama varian falsafi. Inilah yang mendorongnya mengkampanyekan sikap toleran, termasuk kepada kelompok minoritas.
Progresivitas Masdar Farid Mas'udi Membongkar Kejumudan Beragama
Masdar Farid Mas'udi dikenal sebagai pemikir Islam yang progresif. Ia pernah menyarankan agar zakat bisa menjadi pengganti pajak.
Pluralisme dan Cara Merangkul Perbedaan ala Jalaluddin Rakhmat
Melalui buku-bukunya, Kang Jalal mengajarkan bahwa perbedaan bukanlah halangan.
Gus Mus: Kiai yang Penyair, Ulama yang Pemikir
Di mana-mana, Ahmad Mustofa Bisri alias Gus Mus kondang sebagai kiai yang juga sering menulis puisi. Di tangannya, sajak-sajak bisa menjadi alat kritik terhadap penguasa.
Dawam Rahardjo Wafat Usai Sakit Komplikasi Jantung dan Stroke
Dawam Rahardjo meninggal dunia pada Rabu malam, 30 Mei 2018 atau tanggal 15 Ramadhan 1439 Hijriah.
Kuntowijoyo: Pelopor Ilmu Sosial Profetik yang Mahir Menulis Novel
Kuntowijoyo adalah intelektual serba bisa yang menggagas ilmu sosial dan sastra profetik. Karya-karyanya mencakup tema yang sangat luas dan beragam.
Dawam Rahardjo, Sang Pemikir Ekonomi Islam
Dawam bukan sarjana Muslim yang meyakini bahwa gagasan ekonomi Islam berkaitan dengan sistem perbankan dan keuangan syariah semata. Ekonomi Islam lebih dari itu.
Gus Dur: Presiden yang Bersiasat dengan Kelakar
Di mana-mana Gus Dur selalu dinanti banyak orang untuk menunjukkan kemampuannya yang menyenangkan: lelucon.
Nurcholish Madjid, Anak Gontor yang Besar sebagai Pembaru Islam
Keunggulan Cak Nur terletak pada kemampuannya menyerap berbagai gagasan besar. Personanya juga santun dan tidak meledak-ledak.
Buya Syafi'i Maarif: Membangun Islam Indonesia dengan Toleransi
Buya Ahmad Syafii Maarif dikenal sebagai tokoh lintas agama. Salah satu dari "Tiga Pendekar dari Chicago" ini dikenal sebagai orang yang menggalakkan toleransi di Indonesia.
Mahbub Djunaidi Berpolitik lewat Gagasan dan Tulisan
Mahbub Djunaidi adalah salah satu esais paling produktif pada masa Orde Baru. Hampir semua tulisannya memanfaatkan kekayaan metafora dan humor.
Simuh dan Dedikasinya untuk Sufisme Jawa
Karier akademik Simuh dihabiskan untuk meneliti bagaimana Islam masuk ke dalam kehidupan masyarakat Jawa lewat sufisme.
Deliar Noer: Dibuang di Indonesia, Laku di Luar Negeri
Deliar Noer tak hanya dikenal sebagai pemikir Islam, dia juga sejarawan Islam di Indonesia. Dua kali dipecat dari kampus lokal, dia ditawari pekerjaan akademis di luar negeri.