"Ada tiga terduga teroris berjenis kelamin laki-laki yang diamankan berinisial F, S, dan H untuk dimintai keterangan lebih lanjut," kata Kapolresta Probolinggo AKBP Alfian Nurrizal.
Dua anak terduga pelaku bom adalah siswa sekolah Muhammadiyah. Menurut pengurus PP Muhammadiyah, Afif Hamka, tidak ada keterkaitan antara Muhammadiyah dengan terorisme.
Terduga teroris Dedi Suliastiantono aliasa Teguh ditembak mati polisi diduga karena melakukan perlawanan saat akan ditangkap di rumah kosnya di Jalan Sikatan IV, Manukan Wetan, Tandes, Surabaya, Selasa petang kemarin.
Risma memastikan, dari beberapa pengalaman terduga teroris kerap bersembunyi dan beraktivitas di rumah kos atau kontrakan, mulai besok akan diterapkan sistem yang dapat mendeteksi kegiatan mereka.