Aparat mengidentifikasi kelompok pendukung ISIS di Indonesia menunggapi demonstrasi berujung ricuh di sekitar gedung Bawaslu RI, Jalah MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Sejarah mencatat, Jakarta menjadi ajang bentrok sesama anak bangsa: Dari 1965 pasca-G30S, Malari 1974, tragedi Tanjung Priok 1984, kerusuhan Mei 1998, dan hingga aksi massa 22 Mei 2019.
Polisi mengatakan ada 58 ribu aparat gabungan TNI dan Polri yang mengamankan objek vital seperti kantor KPU, Bawaslu, Istana Negara, MPR/DPR, Mahkamah Konstitusi sentra ekonomi dan kedutaan besar.
Dari TKP demonstrasi 22 Mei di Petamburan, barang bukti yang diamankan pihak kepolisian di antaranya celurit, busur panah, bom molotov, serta sejumlah uang tunai baik yang dimasukkan ke dalam amplop beserta nama-nama yang tertera.
Petugas gabungan dari Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), Pasukan Kuning Bina Marga, dan Peyugas Damkar membersihkan jalanan di kawasan MH. Thamrin dan Wahid hasyim disekitar kantor Bawaslu, Jakarta, Kamis (23/5/2019).
Sejak tutup Sarinah mengalami kerugian Rp400-500 juta per hari. Jumlah kerugian itu baru perhitungan dari operasional manajemen dan belum termasuk tenant-tenant seperti toko serta restoran yang juga ikut tidak beroperasi.