tirto.id - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengatakan erupsi yang terjadi di Gunung Kerinci tidak terlalu bahaya bagi penduduk setempat.
Kepala Sub-Bidang Mitigasi Pemantauan Gunung Api Wilayah Timur PVMBG Devy Kamil Syahbana menuturkan, Gunung Kerinci mengalami aktivitas erupsi kecil dengan kolom abu mencapai 800 meter.
"Gunung Kerinci ini tadi erupsi relatif kecil untuk ancaman bahaya masih di sekitar puncak," ujarnya di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Rabu (31/7/2019).
Kemudian dirinya juga memastikan tak ada aktivitas penerbangan yang terganggu akibat erupsi Gunung yang terletak di Jambi tersebut. Lalu, PVMBG juga telah mengeluarkan Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA) untuk mengantisipasi bahaya pada penerbangan di wilayah sekitar Gunung Kerinci.
"Tapi sejauh ini dampaknya, ya, masih terlokalisir di wilayah puncak. Tidak ada masyarakat maupun penerbangan yang terganggu akibat erupsi," kata dia.
Lebih lanjut, Devy pun menerangkan terdapat enam Gunung yang mengalami aktivitas erupsi.
Antara lain anak krakatau mengalami erupsi 38 kali, Gunung Ibu di Halmahera 2851 kali, Dukono di Halmahera juga empat kali, Semeru 697 kali, Tangkuban Perahu 1 kali dan Kerinci 1 kali.
"Kemudian erupsi yang sifatnya lontaran ke atas. Aliran ini terjadi di tiga gunung api. Yaitu gunung api Merapi ada 611 kali, Soputan 339 kali, dan Karangetang 1043 kali. Riyan Lebih lanjut, Devy pun menerangkan terdapat enam Gunung yang mengalami aktivitas erupsi.
Antara lain anak krakatau mengalami erupsi 38 kali, Gunung Ibu di Halmahera 2851 kali, Dukono di Halmahera juga empat kali, Semeru 697 kali, Tangkuban Perahu 1 kali dan Kerinci 1 kali.
"Kemudian erupsi yang sifatnya lontaran ke atas. Aliran ini terkadi di tiga gunung api. Yaitu gunung api Merapi ada 611 kali, Soputan 339 kali, dan Karangetang 1043 kali.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Alexander Haryanto