tirto.id - Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump telah memastikan ingin memperbaiki hubungan AS dan Rusia. Bersamaan dengan itu, Putin juga akan menyambut terbuka Presiden Barack Obama di Rusia.
"Sang presiden terpilih telah memastikan bahwa dia akan menormalisasi hubungan Rusia-Amerika. Saya katakan hal serupa. Kami tidak membicarakan di mana dan kapan kami akan bertemu," kata Putin seperti dilansir dari Antara, Senin (21/11/2016).
Dalam jumpa pers di Lima setelah KTT APEC, Putin juga menyatakan bahwa Rusia siap membekukan produksi minyak pada tingkat sekarang.
Pada pertemuan Minggu waktu setempat, Putin berkata dia berterima kasih kepada Obama untuk bertahun-tahun kerja sama yang telah dibina. "Saya bilang pada beliau bahwa kami akan senang menyaksikan beliau (Obama) di Rusia kapan saja dia inginkan, bisa dan niatkan," kata Putin.
Sebelumnya telah diberitakan bahwa Putin dan Trump berbincang melalui telepon pada Senin malam (14/11/2016) dan sepakat mengenai perlunya normalisasi hubungan antara AS dan Rusia.
Kremlin menyatakan Putin dan Trump mencatat "kondisi yang sangat tidak memuaskan dalam hubungan Rusia dan AS saat ini" dan "menyatakan perlunya upaya aktif bersama untuk menormalisasinya."
“Putin berharap Trump berhasil mewujudkan janji-janjinya selama kampanye dan menyatakan kesiapannya "melakukan dialog kemitraan dengan pemerintah baru AS berdasar kesetaraan, saling hormat dan tanpa intervensi dalam urusan dalam negeri masing-masing," demikianmenurut keterangan Kremlin.
Mereka "sepakat mengenai perlunya upaya bersama dalam memerangi musuh nomor satu dunia: terorisme dan ekstremisme internasional," kata Kremlin, menambahkan bahwa mereka juga membahas isu seputar konflik Suriah.
Sementara itu, menurut pernyataan Washington, Trump mengatakan kepada Putin bahwa ia mengharapkan hubungan yang kuat dan abadi dengan pemerintah Rusia dan rakyat negara tersebut.
“Putin menyampaikan harapan untuk kerja sama saling menguntungkan untuk membawa hubungan Rusia dan AS keluar dari kondisi kritis serta menangani masalah-masalah internasional," jelas Kremlin. Presiden Rusian itu kemudian menyatakan bahwa "Rusia siap dan ingin memulihkan hubungan dengan AS".
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari