tirto.id - Rusia dihebohkan dengan peristiwa ledakan bom yang terjadi pada Senin (3/4/2017) siang di jalur kerea bawah tanah di St. Petersburg. Setelah kejadian itu, Presiden Rusia Vladimir Putin meletakkan karangan bunga di lokasi ledakan bom untuk menghormati korban.
Kantor berita Interfax melaporkan, Putin tiba di pintu masuk Stasiun Institut Teknologi untuk meletakkan karangan bunga, dan menyampaikan belasungkawanya kepada keluarga korban.
Sebuah ledakan terjadi di jalur kereta bawah tanah St. Petersburg antara Stasiun Sennaya Ploschad dan Institut Teknologi. Dalam peristiwa pengeboman itu dilaporkan sebanyak 11 orang tewas dan 45 orang mengalami cedera, demikian menurut Menteri Kesehatan Rusia Veronika Skvortsova seperti yang diwartakan Antara.
Terkait peristiwa ini, Dewan Keamanan PBB juga mengutuk dengan sekeras-kerasnya serangan di St. Petersburg, Rusia.
Di dalam satu siaran pers, Dewan 15-anggota tersebut menyampaikan simpati yang mendalam dan belasungkawa kepada korban dan keluarga keluarga, dan juga kepada rakyat serta Pemerintah Rusia.
"Anggota Dewan Keamanan menggaris-bawahi perlunya untuk membawa para pelaku, penyelenggara, penunjang dana dan penanggung jawab tindakan kejam ini ... ke pengadilan," kata pernyataan itu.
Anggota Dewan Keamanan juga menegaskan mereka yang bertanggung-jawab atas pembunuhan tersebut mesti dimintai pertanggung-jawaban dan pada saat yang sama mendesak semua negara agar bekerjasama dengan Rusia sehubungan dengan peristiwa itu.
Sebelumnya diberitakan bahwa pihak keamanan telah mengetahui identitas pelaku bom bunuh diri. Pelaku diduga merupakan orang berusia 23 tahun dari negara kawasan Asia tengah. Ia juga dikabarkan membawa alat peledak ke lokasi kejadian dengan tas ransel.
Terduga pelaku punya hubungan dekat dengan kelompok ekstremis Islam yang sudah dilarang beraktivitas di Rusia.
Sumber mengatakan bahwa potongan mayat yang ditemukan di lokasi mengindikasikan adanya serangan bunuh diri. Meski demikian, pihak keamanan masih menunggu hasil tes DNA untuk memastikan kebenaran dugaan tersebut.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari