Penyidik Rusia mengaku menemukan, di salah satu rumah tersangka, bahan peledak yang mirip dengan yang ditemukan di stasiun kereta api bawah tanah Saint Petersburg.
Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Rusia (Permira) menyatakan bahwa mahasiswa yang berada di Kota St. Petersburg dalam keadaan aman pascaledakan yang mengguncang stasiun bawah tanah kota itu.
Ledakan di jaringan kereta bawah tanah di St Petersburg itu mengakibatkan 11 orang tewas dan 45 terluka. Namun, Kementerian Luar Negeri juga menyatakan tidak ada WNI di St. Petersburg yang jadi korban.
Satu kelompok penyelidik yang berpengalaman dan ahli pidana dari kantor pusat Komite Penyelidik dikirim ke St. Petersburg untuk menyelidiki ledakan bom tersebut.
Presiden Vladimir Putin tiba di pintu masuk Stasiun Institut Teknologi untuk meletakkan karangan bunga, dan menyampaikan belasungkawanya kepada keluarga korban.