Menuju konten utama

Puncak Arus Mudik di Jawa Barat Diprediksi H-3 Lebaran

Dinas Perhubungan mengungkapkan, secara umum seluruh jalur mudik di wilayah utara, tengah dan selatan Jawa Barat telah siap untuk dilalui termasuk jalur-jalur alternatif.

Puncak Arus Mudik di Jawa Barat Diprediksi H-3 Lebaran
Ilustrasi. Sejumlah kendaraan melintas di ruas jalan Tol Jakarta-Cikampek kilometer 16, Bekasi Timur, Jawa Barat, Jumat (9/9). ANTARA FOTO/Risky Andrianto.

tirto.id - Puncak arus mudik di jalur utara, tengah dan selatan Jawa Barat diprediksi akan terjadi pada tiga hari menjelang Idul Fitri 1438 Hijriah atau pada 22 Juni 2017.

"Puncak sekarang kalau Lebarannya hari Minggu atau Senin maka dua atau tiga hari sebelumnya H-3 sudah mulai pergerakan, jadi kemungkinan H-3," kata Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik, seperti dikutip dari Antara, Selasa (13/6/2017).

Diungkapkan Dedi, secara umum seluruh jalur mudik di wilayah utara, tengah dan selatan Jawa Barat telah siap untuk dilalui termasuk jalur-jalur alternatif.

"Secara umum jalur utara, selatan, tengah Jawa Barat siap terkait arus mudik lebaran tahun 2017 ini," kata Dedi.

Dinas Perhubungan, Dedi menjelaskan, juga mengecek fasilitas penunjang seperti penerangan jalan umum (PJU) di jalur alternatif seperti Jalan Raya Cijapati, di Kabupaten Bandung.

"PJU jalur alternatif sudah dipasang, terutama Cijapati ada 86 titik sudah kita pelihara. Kemudian juga ada empat titik yang mengarah ke Kadungora itu juga sudah dipasang dan hari ini kita sudah pastikan dipasang Karena harus kerja sama pihak PLN untuk peneranganya," kata dia.

Selain itu, lanjut Dedi, ada 185 titik PJU yang dipasang sepanjang Jalur Pantai Utara (Pantura) dan di Selatan Jawa Barat sebanyak 279 titik. "Itu semua sudah dipelihara oleh kita," tuturnya menjelaskan.

Sebelumnya, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat telah mengingatkan bahwa ada 52 titik rawan macet di jalur mudik wilayah utara, tengah, dan selatan Jawa Barat.

"Titik kemacetan sudah kita petakan, kalau perkiraan kita titik kemacetan itu ada di utara 17-an titik, lalu tengah ada 18, dan selatan 17 titik," kata Dedi, Senin (12/6/2017).

"Di utara itu ada di kawasan Simpang Jomin, Cikalong Purwakarta, lalu Sukamandi, Tegal Gubug. Namun, kemacetan di titik ini sudah akan kita antisipasi dengan sistem kanalisasi," katanya memaparkan.

Sementara itu, untuk jalur tengah Jawa Barat, ia menjelaskan, titik rawan macet ada di kawasan Jalur Puncak, Padalarang, Ciranjang.

"Lalu masuk ke arah tengah ada Tanjung Sari, itu ada pasar, pom bensin dan ada alun-alun. Titik kemacetan di tengah juga akan kita lakukan kanalisasi," kata dia.

Ia menambahkan di wilayah selatan titik rawan macet ada di Jalur Limbangan, Leles, dan Gentong.

"Untuk wilayah Gentong kan ada pom bensin. Kita kanalisasi tidak boleh ada yang dari timur ke barat masuk ke pom bensin. Nanti juga di sana akan dipasang traffic cone," kata dia.

Dia menjelaskan kemacetan lalu lintas kendaraan di titik-titik itu utamanya disebabkan oleh kegiatan pasar tumpah dan pertumbuhan kepemilikan kendaraan yang tidak berimbang dengan pertumbuhan jalan.

Selain itu, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat menyiagakan 1.216 personel untuk mendukung pengamanan transportasi mudik Lebaran.

"Mereka akan siaga dari H-7 sampai H+7," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat Dedi Taufik di Bandung, Senin.

Baca juga artikel terkait ARUS MUDIK LEBARAN atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari