tirto.id - Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Politik dan Keamanan, Puan Maharani mengaku bersyukur mendapatkan suara terbanyak di tingkat nasional sebagai calon anggota legislatif (caleg) dari PDI Perjuangan.
"Ya kan sesuai dengan proses pemilu yang lalu, juga alhamdulillah saya bisa kemudian mendapatkan suara terbanyak nasional," ujarnya saat di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (25/6/2019).
Menteri Koodinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia itu mengatakan, dengan mendapatkan suara terbanyak, bisa saja dirinya menjadi salah satu calon terkuat yang diusung oleh PDI Perjuangan untuk maju sebagai ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.
Akan tetapi, kata Puan, diusung atau tidak dirinya sebagai Ketua DPR RI, tergantung dari Ketua Umum PDI Perjuangan sekaligus Ibundanya, Megawati Soekarnoputri.
"Ya mungkin bisa jadi salah satu calon yang kuat. Baru salah satu calon yang kuat, karena keputusannya akan diputuskan oleh ibu Ketum [Megawati]," ucapnya.
Kemudian, Puan juga belum bisa menjelaskan siapa saja orang yang akan dilibatkan jika dirinya terpilih menjadi ketua DPR RI. Sebab, masih menunggu keputusan Megawati untuk memutuskan bahwa dirinya menjadi Ketua DPR RI.
"Belum tahu juga [Siapa yang akan dilibatkan]. Masih nunggu September," tukasnya.
Sebelumnya, internal PDIP juga belum memastikan apakah Megawati yang sudah menjabat ketua umum sejak 10 Januari 1999 itu akan meletakkan jabatannya.
Ini membuat namanya pun kembali masuk daftar bursa ketua umum periode mendatang.
Sekretaris Badiklatpus PDIP Eva Kusuma Sundari mengaku, dirinya masih yakin Megawati tetap akan dipertahankan menjadi ketua umum pada Kongres V mendatang.
"Double victories 2014 dan 2019 malah bikin ketua umum [Megawati] lengket di hati para kader dari daerah hingga pusat," kata Eva kepada reporter Tirto, Senin (17/6/2019) kemarin.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno
