tirto.id - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) bersama Perum Pengangkut Penumpang Djakarta (PPD) membuka uji coba rute bus Transcommuter Stasiun Sudirman-Gambir dan Stasiun Sudirman-Gambir pada hari ini hingga 12 April 2018. Dengan mengintegrasikan angkutan moda kereta rel listrik (KRL) dengan bus kota PPD.
Sementara ini, jumlah armada yang disediakan PPD di Stasiun Sudirman sekitar 6 unit dengan kapasitas penumpang 34 dan 59, tapi akan terus bertambah. Selain mengintegrasikan antar moda, mereka juga memberikan integrasi layanan alat bayar dengan tiket Kartu Multi Trip (KMT) yang dapat digunakan untuk KRL dan bus kota PPD.
Direktur Operasi dan Pemasaran PT KCI, Subakir mengatakan bahwa sistem integrasi lintas moda akan diterapkan di beberapa wilayah lainnya. Seperti, Stasiun Depok, Cibubur, serta Kalibata.
"Kita akan lakukan pada stasiun-stasiun lain dan akan kita lakukan secara berkala. Kita sudah survei beberapa hari yang lalu. Hasil survei ini bisa memetakan nantinya tujuan masyarakat," ujar Subakir di Stasiun Sudiman Jakarta pada Jumat (16/3/2018).
Ia mengungkapkan bahwa rencana integrasi lintas moda di Kalibata justru datang lebih dulu. Tetapi pihaknya merelealisasikan di Sudirman terlebih dahulu karena di Kalibata masih ada jalan yang harus diperbaiki.
"Kami pilih Sudirman dulu karena kalau kita lihat lonjakan penumpang paling besar itu ada di Sudirman. Pergerakkan orangnya cukup luar biasa," ucapnya.
Data KCI menunjukkan jumlah penumpang KRL di Stasiun Sudirman bisa sampai 65 ribu hingga tertinggi 75 ribu penumpang per hari. Selain itu, hampir 90 persen penumpang juga telah menggunakan KMT.
Sedangkan, jumlah penumpang KRL secara keseluruhan di berbagai stasiun per tahun ada sebanyak 315 juta. Per harinya ada 850 ribu hingga 900 ribu penumpang.
Direktur Utama Perum PPD, Pande Putu Yasa menyarankan, untuk mendukung konsep pengembangan tata ruang kota terintegrasi (transit oriented development/TOD), integrasi yang dilakukan tidak saja dengan kereta api.
Putu menyatakan konsep TOD yang pernah PPD lakukan tidak hanya dijalin dengan KCI. Sebelumnya, dia mengaku pernah menjalin kerja sama integrasi dengan Adhi Karya dan Podomoro Grup.
"Bahkan dalam waktu dekat dengan Lippo Grup. Nah, jadi seluruh TOD yang ada untuk angkutan umum itu PPD sudah menyediakan. Kami sudah menjalin kerja sama termasuk yang pertama kali dengan KCI," terangnya.
Lebih jauh, ia menjelaskan program kerja sama TOD ada di bawah kebijakan dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
"Mereka punya kebijakan, mereka yang mengeluarkan perizinannya, seperti apa kalau kita operator harus menjalankan kebijakan-kebijakan dari pemerintah," ucapnya.
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Alexander Haryanto