tirto.id - Organisasi tertinggi sepak bola Indonesia, PSSI tengah menunggu kabar terkait adanya informasi mengenai bantuan keuangan dari FIFA di saat pandemi corona (COVID-19).
Ketua Umum PSSI, Moch. Iriawan masih meninjau perkembangan terkini. Ia juga mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan komunikasi dengan federasi sepak bola di negara lain.
“Kami harus melihat perkembangan ke depan seperti apa dari FIFA. Kami juga menunggu komunikasi dengan federasi sepak bola negara lain, baru nanti kami tentukan langkahnya,” papar pria yang akrab disapa Iwan Bule tersebut seperti dilansir Antara.
Pandemi corona membuat seluruh aktivitas sepak bola Indonesia ditunda hingga 29 Mei 2020. Namun, andai situasi belum membaik, kompetisi bisa dihentikan. Imbasnya, pemotongan gaji pun dilakukan. Tak hanya bagi tim nasional, pemotongan gaji juga diterapkan oleh klub-klub Liga 1 dan Liga 2.
“Situasi saat ini memliki dampak cukup besar kepada semuanya termasuk wasit. Yang jelas mari kita tunggu saja, ya, ke depannya,” imbuh Moch. Iriawan.
Menurut laporan Antara yang dikutip dari laman resmi AFF (Federasi Sepak Bola ASEAN), FIFA mempunyai dana simpanan hingga Rp44 triliun yang rencananya bakal digunakan untuk membantu anggota-anggotanya di tengah kesulitan keuangan karena pandemi COVID-19.
Terkait hal tersebut, FIFA belum memberikan keterangan. Namun, dalam pernyataan di laman resminya pada Kamis (2/4), Gianni Infantino selaku Presiden FIFA mengatakan bahwa pihaknya memiliki keuangan yang solid dan siap membantu ketika terjadi persoalan.
“Ini adalah FIFA yang baru. FIFA yang kami ciptakan untuk bekerja demi kebaikan sepak bola dan menghadapi masalah-masalah di dalamnya. Ini yang membuat saat ini kami terus bekerja untuk melihat bagaimana kami bisa membantu.
“Kami akan melihat dampak-dampak negatif yang terjadi dan membicarakannya dengan konfederasi-konfederasi dan para pemangku kepentingan. Ini merupakan FIFA yang kita semua inginkan. FIFA yang kuat, berharga dan akan membuat setiap orang bangga karena setiap orang adalah FIFA,” tulisnya.
Penulis: Hendi Abdurahman
Editor: Fitra Firdaus