tirto.id - PSSI berencana menggandeng Dinas Kesehatan di tiap provinsi melalui Kementerian Kesehatan RI untuk melaksanakan rapid tes Corona COVID-19 bagi tim peserta Liga 1, Liga 2, dan Liga 3.
Nantinya, para pelaku sepak bola termasuk pemain dapat membawa surat bebas COVID-19 dari Dinas Kesehatan setempat ketika mendatangi tempat latihan.
Selain itu, PSSI juga mengimbau kepada tiap-tiap klub agar melakukan screening kesehatan kepada para pemain, melakukan disinfektan di kantor klub, dan memberikan edukasi kepada seluruh elemen klub.
Hal itu bertujuan guna meningkatkan disiplin kepada pemain, pelatih dan ofisial tim terkait penyebaran virus Corona.
“PSSI mewajibkan bagi setiap tempat pelaksanaan training camp untuk didisinfektan terlebih dahulu, minimal dua hari sebelum para pemain, pelatih dan ofisial timnas masuk,” kata Ketua Umum PSSI, Mochammad Iriawan, dikutip dari situs resmi PSSI.
“Sebelum sesi training camp dilaksanakan, PSSI akan mengadakan edukasi mengenai pencegahan COVID-19 kepada para pemain, pelatih, dan ofisial,” jelasnya.
Kantor dan karyawan PSSI juga tak luput dari peningkatan kebersihan. Sebagaimana yang dilontarkan Moch. Iriawan, PSSI bakal melakukan rapid tes kepada karyawannya serta penyemprotan disinfektan sebelum tanggal masuk kerja diumumkan.
“Setelah rapid tes selesai, PSSI akan melaksanakan disinfektan sekali lagi terhadap lantai 12, 14 dan 15 kantor PSSI sebelum karyawan masuk kerja,” imbuhnya dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi X DPR RI melalui aplikasi konferensi video, Rabu (8/4/2020).
Iriawan juga menyinggung persiapan Piala Dunia U20 pada 2021 yang tertunda. Seharusnya FIFA datang ke Indonesia pada Maret lalu untuk memastikan 6 kota yang menjadi tuan rumah, namun ditunda karena pandemi Corona.
Sedangkan salah satu anggota Komite Eksekutif PSSI, Yoyok Sukawi, menegaskan bahwa penghentian keseluruhan olah raga menjadi langkah ideal yang mesti ditempuh.
“Harus diakui, situasinya sulit untuk merespons usulan tetap menggelar pertandingan tanpa penonton pasca status tanggap darurat akibat penyebaran COVID-19 berlalu," papar CEO PSIS Semarang ini.
"Menjalankan pertandingan tanpa penonton akan berdampak kerugian pada PSSI dan klub karena 80 persen pendanaan didapat dari sponsor dan penjualan tiket,” lanjut Yoyok Sukawi.
Rapat virtual dengan Komisi X DPR RI juga melibatkan sejumlah pegiat olah raga lainnya seperti Sekjen PBSI Achmad Budhiarto, mantan pebulutangkis sekaligus Kepada Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI Susi Susanti, hingga atlet bulu tangkis nasional Kevin Sanjaya.
Penulis: Hendi Abdurahman
Editor: Iswara N Raditya