tirto.id - Pemerintah akan segera mulai menggarap proyek konektivitas kereta api antara Bandara Adi Soemarmo di Boyolali dan Stasiun Balapan Solo. Proyek ini akan digarap oleh konsorsium dari tiga perusahaan yaitu, PT Kereta Api Indonesia (KAI), PT Angkasa Pura 1 (AP 1) dan PT Pembangunan Perumahan (PP).
Dalam keterangan tertulis pada Jumat (7/4/2017) Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, menyampaikan peletakan batu pertama akan dilakukan pada Sabtu, 8 April 2017 dan dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Besok, direncanakan bapak Presiden Jokowi hadir dalam rangka Pencanangan Pembangunan Perkeretaapian akses Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo, " kata Menteri Budi.
Pemerintah mentargetkan proyek jalur kereta sepanjang 13,5 km ini bisa rampung pada akhir 2018.
Budi berharap dengan jalur kereta tersebut memudahkan dan mempercepat mobilitas masyarakat Solo dan sekitarnya. Dia mengatakan dengan menggunakan kereta bandara ini, nantinya jarak tempuh dari Stasiun Solo Balapan ke Bandara Adi Sumarmo hanya butuh sekitar 15 menit.
"Masyarakat dari Yogyakarta juga bisa merasakan manfaat kereta bandara ini," ujar Budi.
Budi menjelaskan waktu tempuh dari Yogyakarta ke Solo dan sebaliknya akan terpangkas, hanya butuh 1 jam 11 menit. Rutenya, Stasiun Yogyakarta - St. Maguwo - St. Solo Balapan - Bandara Adi Soemarmo sejauh 72,7 kilometer.
"Tentunya dengan menggunakan kereta, waktu tempuh menjadi lebih efisien dibanding menggunakan kendaraan mobil yang bisa menempuh waktu lebih dari dua jam dari Yogyakarta ke Solo," tambah Budi.
Seperti dikabarkan Antara, pembangunan jalur kereta bandara terdiri dari dua segmen, yaitu Segmen 1, mulai dari Stasiun Solo Balapan hingga Stasiun Solo Balapan Baru sepanjang 3,5 kilometer yang merupakan jalur KA eksisting (Solo - Gundih).
Sementara, segmen 2, dimulai dari Stasiun Solo Balapan Baru (pada Km. 104+400) hingga Bandara Adi Sumarmo sepanjang 10 kilometer yang akan dibangun jalur KA baru.
"Saya meminta semua pihak agar melakukan setiap tahapan proses pembangunan sesuai prosedur yang berlaku, sehingga tidak menimbulkan masalah di kemudian hari yang dapat menghambat penyelesaian pembangunan kereta bandara ini," ujar Budi.
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH