tirto.id - Kecamatan Sukolilo menjadi sorotan publik karena menjadi tempat kejadian perkara (TKP) pengeroyokan bos rental mobil hingga tewas. Peristiwa pengeroyokan itu terjadi pada Kamis (6/6/2024), dan menewaskan tiga orang.
Kejadian pengeroyokan bos rental bermula saat bos rental mobil dan tiga rekannya mencoba menarik mobil rental yang dibawa oleh salah satu warga Sukolilo. Alih-alih mendapatkan mobilnya kembali, empat orang itu malah diteriaki sebagai maling dan dikeroyok massa.
Kejadian pengroyokan terekam video dan menyebar di media sosial. Pasalnya, warga Sukolilo tampak menganiaya ketiga korban dengan anarkis, menendang, melempari batu, hingga korban tergeletak tak bernyawa.
Menyusul kejadian ini, Polresta Pati, Jawa Tengah segera menetapkan tersangka atas kasus pengroyokan bos rental mobil dan empat rekannya. Menurut Kasi Humas Ipda Muji Sutrisna di Pati pihaknya sudah menetapkan dua tersangka atas kejadian ini.
Di antara ketiga tersangka tersebut, satu orang merupakan pembawa mobil rental milik korban. Menurut Muji, penetapan tersangka ditindaklanjuti begitu pengroyokan terjadi.
"Penetapan status tersangka terhadap dua orang terduga pihak yang bertanggung jawab secepatnya, karena sebelumnya sudah langsung ditindaklanjuti begitu terjadi kasus pengeroyokan dan videonya juga viral," kata Muji, seperti yang dikutip dari Antara, Minggu (9/6/2024).
Profil Kecamata Sukolilo di Pati
Sukolilo merupakan salah satu kecamatan di wilayah Pati, Jawa Tengah. Berdasarkan data dari Pemerintah Kabupaten Pati, Kecamatan Sukolilo berada di perbatasan antara Kabupaten Pati dan Grobogan.
Kecamatan ini terletak di sepanjang jalan utama penghubung dua kabupaten tersebut. Jalan besar yang terletak di Kecamatan Sukolilo sekaligus menjadi jalan alternatif menuju Yogyakarta dan Semarang.
Wilayah Sukolilo terdiri dari dataran tinggi dan perkebunan. Kondisi ini menyebabkan mata pencaharian utama penduduknya adalah petani.
Jenis hasil pertanian yang banyak ditanam oleh para petani di Sukolilo termasuk padi, ketela, palawija. Selain bekerja di sektor pertanian, masyarakat Sukolilo juga bekerja di sektor niaga, industri rumah tangga, dan jasa.
Menurut data terakhir dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2021, jumlah warga di Sukolilo mencapai 92.487 orang. Para warganya tinggal 16 desa yang ada di Sukolilo.
Desa di Sukolilo yang menjadi TKP pengeroyokan bos rental mobil beberapa waktu lalu adalah Desa Sumbersoko. Desa ini termasuk desa kecil yang hanya terdiri dari 2 Rukun Warga (RW).
Kecamatan Sukolilo sering mengalami kejadian kriminalitas. Menurut Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) Kecamatan Sukolilo Tahun 2024, jenis kejadian kriminal yang sering terjadi di wilayah tersebut tawuran dan konflik antar kelompok masyarakat.
Kondisi ini mengancam keamanan dan ketertiban masyarakat setempat. Angka kriminalitas yang tinggi menyebabkan pemerintah setempat memasukan pengentasan angka kriminalitas di Sukolilo sebagai salah satu program kerja utama.
Kontroversi Kecamatan Sukolilo Pati
Kecamatan Sukolilo, Pati, sempat terlibat beberapa kontroversi. Salah satu kasus terbaru adalah pengeroyokan bos rental mobil dan rekan-rekannya yang menewaskan tiga orang.
Kasus kekerasan yang memakan korban jiwa ternyata bukan pertama kali terjadi di Sukolilo. Belum lama ini, terjadi kasus tawuran antar kelompok warga yang menewaskan satu orang pemuda.
Kasus tawuran itu terjadi dua hari sebelum pengeroyokan bos rental yang viral, tepatnya pada Sabtu (8/6/2024), di Desa Prawoto, Sukolilo. Menurut Kasat Reskrim Polresta Pati Kompol Arfan Armin, korban tewas akibat dibacok senjata tajam oleh sekelompok pengendara motor.
"Korban diduga dibacok dengan senjata tajam, lalu pelaku pergi dan korban dibawa teman-temannya dibawa ke Puskesmas Sukolilo," katanaya seperti yang dikutip dari RRI.
Temuan jenazah korban terekam kamera dan videonya tersebar luas di media sosial. Video tersebut lantas ikut viral seiring dengan ramainya kejadian pengeroyokan bos rental mobil.
Menyusul viralnya kasus tersebut, banyak warganet menyoroti profil wilayah Sukolilo, Pati. Banyak warganet menyebut bahwa wilayah tersebut sering mengalami kasus kriminal karena merupakan desa penadah.
Mereka mengklaim bahwa banyak kasus mobil rental yang tak dikembalikan yang tidak berhasil keluar dari kecamatan tersebut. Sering juga kasus kendaraan bermotor yang kreditnya macet, namun tidak berhasil dikembalikan kepada dealer.
Mereka membeberkan masyarakat juga tidak segan melakukan pengeroyokan terhadap para debt collector, pemilik rental mobil, dan petugas leasing yang berusaha menarik kendaraannya.
Kontroversi ini menyebar dengan cepat di media sosial. Kondisi ini menyebabkan banyak warganet mendesak kepolisian setempat untuk segera menertibkan kawasan tersebut.
Editor: Dipna Videlia Putsanra