Menuju konten utama

Profil Partai Kebangkitan Nusantara (PKN): Aksi Loyalis Anas

Profil Partai kebangkitan Nusantara (PKN) yang dibentuk loyalis Anas Urbaningrum.

Profil Partai Kebangkitan Nusantara (PKN): Aksi Loyalis Anas
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari (kanan) menerima berkas pendaftaran yang diajukan Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) I Gede Pasek Suardika (kiri) saat Pendaftaran Partai Politik Calon Peserta Pemilu tahun 2024 di Kantor KPU, Jakarta, Selasa (2/8/2022). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/nym.

tirto.id - PKN (Partai Kebangkitan Nusantara) adalah salah satu partai peserta Pemilu 2024 yang dibentuk pada tanggal 28 Oktober 2021, bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda.

Pada tahun 2008, PKN bernama Partai Karya Perjuangan yang tertuang dalam keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor: M.HH-23.AH.11.01 Tahun 2008.

Kemudian, para pengurus sepakat mengubahnya menjadi Partai Kebangkitan Nusantara yang dideklarasikan di Jakarta saat Musyawarah Nasional Partai Karya Perjuangan (Pakar Pangan) tanggal 28 Oktober 2021.

Para pengurus juga memperbaharui bendera atau lambang serta penyesuaian Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Ideologi PKN berdasarkan filosofi nasional resmi Indonesia yaitu Pancasila.

Berdasarkan Berita Acara Nomor 310/PL.01.1-BA/05/2022 tentang Penetapan Nomor Urut Partai Politik Peserta Pemilihan Umum, PKN mendapatkan nomor urut 9 pada Pemilu 2024 mendatang.

Profil PKN yang Diisi Loyalis Anas Urbaningrum

Melansir laman Antara, Ketua Umum (Ketum) PKN adalah Gede Pasek Suardika (GPS). Sebelum menjadi Ketum PKN, GPS menjabat Sekretaris Jenderal DPP Partai Hanura serta pernah berada di jajaran tokoh Partai Demokrat bersama Anas Urbaningrum.

Salah satu pendiri PKN, Sri Mulyono berharap GPS dapat merintis partai baru dari nol supaya demokrasi yang sehat di Indonesia tetap terjaga.

Menurut Mulyono, GPS mempunyai kemampuan memadai dan prospek yang cerah dalam dunia politik. Dia yakin GPS dapat mengatur partai dengan baik.

Mulyono menambahkan, terbentuknya PKN dipelopori para eks politisi dan aktivis yang loyal kepada mantan Ketua Umum Partai Demokrat yaitu Anas Urbaningrum.

Bendahara Umum PKN Mirwan Amir mengatakan, begitu partai ini dibentuk, ada banyak mantan kader Partai Demokrat, Partai Hanura, aktivis PPI, serta alumni Cipayung yang kredibel meminta untuk bergabung.

GPS mengatakan, partai-partai besar tidak perlu merasa tersaingi dengan kehadiran PKN dalam Pemilu 2024 nanti. Sebab, PKN tidak membutuhkan banyak suara, hanya cukup bisa lolos PT atau ambang batas parlemen.

Oleh karena itu, para kader PKN diminta oleh GPS untuk bekerja lebih keras sampai akhir nanti. Pada tanggal 6-8 Oktober 2022 lalu, PKN menggelar Rakernas yang dihadiri oleh 1.200 pengurus dari seluruh Indonesia.

Beberapa tokoh partai lain juga turut hadir seperti, Partai Demokrat, PBB, Perindo, dan PSI. Selain itu, juga ada aktivis buruh dan penyanyi dangdut ternama Iis Dahlia.

PKN adalah partai baru yang mengalami perkembangan dengan cepat. Partai berwarna merah ini bisa melewati setiap tahapan pemilu dengan baik hingga lolos menjadi peserta Pemilu 2024.

GPS menambahkan, ini semua karena para kader PKN memiliki semangat kerja keras dan kerja sama. Tidak semua orang memiliki dua sifat tersebut.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Tifa Fauziah

tirto.id - Politik
Kontributor: Tifa Fauziah
Penulis: Tifa Fauziah
Editor: Alexander Haryanto