Menuju konten utama

Profil Oscar Tabarez dan Skuad Timnas Uruguay, Copa America 2021

Kiprah Uruguay sebagai pemegang gelar terbanyak Copa America layak dinanti. Terlebih pada edisi 2021 ini mereka masih ditukangi pelatih gaek, Oscar Tabarez.

Profil Oscar Tabarez dan Skuad Timnas Uruguay, Copa America 2021
Pelatih timnas Uruguay, Oscar Tabarez, dalam pertandingan babak 16 besar Piala Dunia 2018 antara Uruguay melawan Portugal di Fisht Stadium, Sochi, Rusia (30/6/18). AP/Andre Penner

tirto.id - Berbekal koleksi 15 titel yang mereka punya, Uruguay tentu masuk dalam deretan tim yang paling diunggulkan untuk menggondol gelar juara Copa America 2021. Terlebih mereka juga punya juru taktik andalan berjuluk El Maestro, dalam diri Oscar Tabarez.

Jelang Copa America 2021 pelatih kawakan berusia 74 tahun itu telah menentukan 24 nama yang bakal mengisi skuad Tim Nasional (Timnas) Uruguay, untuk lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022 pada awal bulan ini. Tentu saja hal ini juga bisa menjadi gambaran awal seperti apa kekuatan Uruguay di Copa America nanti.

Timnas Uruguay dan Oscar Tabarez boleh dibilang sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan. Tabarez pertama kali menukangi timnas senior Uruguay pada 1988 sampai 1990. Ia kemudian kembali ditunjuk sebagai nahkoda timnas berjuluk La Celeste itu pada 2006.

Kontraknya bersama timnas sempat kedaluwarsa pada Agustus 2018. Namun El Maestro kembali mendapat kepercayaan menangani Luis Suarez dan kawan-kawan sejak September 2018 hingga saat ini.

Tabarez mengantar Timnas Uruguay dalam 4 edisi Piala Dunia (1990, 2010, 2014, dan 2018), dengan capaian terbaiknya menembus semifinal Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.

El Maestro juga membawa Uruguay memenangi gelar ke-15 Copa America pada edisi 2011, sekaligus mengukuhkan mereka sebagai negara pengoleksi gelar juara terbanyak di kompetisi ini.

Awal Karir

Oscar Washington Tabarez Silva lahir pada 3 Maret 1947 di Montevideo, Uruguay. Ia sempat berkarir selama 12 tahun sebagai pemain sepak bola mulai tahun 1967 sampai 1979, namun tercatat hanya memperkuat deretan tim yang kala itu boleh dibilang tidak cukup ternama.

Tabarez memutuskan gantung sepatu pada usia 32 tahun di klub Bella Vista, yang juga berasal dari kota kelahirannya. Setahun berselang atau pada 1980, Tabarez ditunjuk sebagai pelatih di klub yang sama. Ia kemudian tercatat menukangi Bella Vista selama 3 tahun.

Tahun 1983 Tabarez ditunjuk sebagai pelatih Timnas Uruguay U-20. Kiprahnya bersama timnas junior Uruguay langsung berujung manis, dengan raihan medali emas dalam ajang Pan American Games 1983 di Caracas, Venezuela.

Selepas itu Tabarez malang-melintang menukangi sejumlah klub lokal ternama, seperti: Danubio, Motevideo Wanderers, dan Penarol. Tabarez sukses mengantar Penarol memenangi trofi ke-5 Copa Libertadores pada 1987, dengan menundukkan klub asal Kolombia, America de Cali, di partai final.

Tak hanya klub lokal, sosok yang semasa masih aktif bermain kerap mengisi posisi pemain bertahan ini juga pernah menukangi aneka klub ternama di luar Uruguay, seperti: Boca Juniors (Argentina), Velez Sarsfield (Argentina), Cagliari (Italia), dan AC Milan (Italia).

Karir di Tim Nasional

Usai membawa Penarol menjuarai Copa Libertadores 1987, Tabarez sempat menukangi tim di Liga Kolombia. Namun kiprahnya di Kolombia hanya berjalan selama beberapa bulan saja, menyusul penunjukkan dirinya sebagai pelatih timnas senior Uruguay pada 1 September 1988.

Periode pertama kepelatihan Tabarez di Timnas Uruguay hanya berjalan selama 2 tahun. Dalam kurun tersebut ia mengantar La Celeste terjun di ajang Copa America 1989 serta Piala Dunia 1990. Dalam kesempatan tersebut Uruguay sanggup merebut posisi runner-up Copa America, serta menembus babak 16 besar Piala Dunia.

Kesempatan kedua bagi Tabarez menukangi Timnas Uruguay kembali datang pada bulan Maret 2006. Tabarez ditunjuk mengisi kursi kepelatihan timnas usai Uruguay dipastikan gagal merebut tiket lolos Piala Dunia 2006, selepas kalah dari Australia dalam laga playoff.

Di bawah asuhan Tabarez, Timnas Uruguay secara perlahan mulai membangun kekuatan mereka kembali. Tahun 2007, Uruguay sanggup menembus semifinal Copa America, sebelum takluk lewat adu penalti di tangan Brasil yang akhirnya tampil sebagai juara.

Kualitas tim asuhan Tabarez mulai terlihat dalam ajang Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Berbekal sejumlah pemain bintang seperti Luis Suarez dan Diego Forlan, Uruguay berhasil menembus babak semifinal sebelum tumbang oleh Belanda lewat skor tipis 2-3.

Buah kerja keras El Maestro mencapai puncaknya dalam gelaran Copa America 2011 di Argentina. Timnas Uruguay membawa pulang trofi juara, usai menghajar Paraguay di final lewat skor telak 3-0.

Dalam perjalanan menuju tangga juara, Uruguay sukses menyingkirkan tuan rumah sekaligus favorit juara Argentina, di babak perempat final. La Celeste juga tercatat hanya kebobolan 3 gol saja sepanjang kejuaraan.

Selepas itu Tabarez juga tercatat membawa La Celeste mengarungi sejumlah kejuaraan penting lain, seperti: Olimpiade London 2012, Piala Konfederasi 2013, Piala Dunia 2014, Copa America 2015, Copa America Centenario 2016, Piala Dunia 2018, dan Copa America 2019.

Sejak September 2016, Oscar Tabarez tercatat sebagai pelatih dengan jumlah pertandingan terbanyak dalam satu tim nasional, ia melampaui catatan Sepp Herberger (pelatih Jerman) dan Morten Olsen (pelatih Denmark).

Pada November 2019, Tabarez mencapai 200 laga bersama Timnas Uruguay. El Maestro juga tercatat sebagai pelatih ke-4 dengan jumlah laga terbanyak di ajang Copa America berkat partisipasinya dalam 6 edisi turnamen (1989, 2007, 2011, 2015, 2016, dan 2019).

Dan pada tahun 2012 badan sepak bola dunia (FIFA) secara resmi menganugerahkan FIFA Order of Merit kepada Oscar Tabarez, atas jasa besarnya kepada Timnas Uruguay.

Berikut daftar sementara skuad timnas Uruguay untuk Copa America 2021serta lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Conmebol.

Kiper:

Fernando Muslera (Galatasaray), Martín Campaña (Al-Batin)

Belakang:

Diego Godín (Cagliari), Martín Cáceres (Fiorentina), José María Giménez (Atlético Madrid), Sebastián Coates (Sporting CP), Matías Viña (Palmeiras), Ronald Araújo (Barcelona), Damián Suárez (Getafe)

Tengah:

Matías Vecino (Inter Milan), Nahitan Nández (Cagliari), Rodrigo Bentancur (Juventus), Giorgian De Arrascaeta (Flamengo), Lucas Torreira (Atlético Madrid), Federico Valverde (Real Madrid), Brian Rodríguez (Almería), Mauro Arambarri (Getafe), Nicolás De La Cruz (River Plate), Fernando Gorriarán (Santos Laguna)

Depan:

Luis Suárez (Atlético Madrid), Cristhian Stuani (Girona), Jonathan Rodríguez (Cruz Azul), Maxi Gómez (Valencia), Darwin Núñez (Benfica).

Baca juga artikel terkait COPA AMERICA 2021 atau tulisan lainnya dari Oryza Aditama

tirto.id - Olahraga
Penulis: Oryza Aditama
Editor: Fitra Firdaus