tirto.id - Hari Senin, 8 Agustus 2022 adalah perayaan ulang tahun ASEAN yang ke-55 tahun. Di tahun ini, ASEAN mengusung tema "ASEAN A.C.T.: Addressing Challenges Together". ASEAN, atau biasa disebut sebagai Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara, adalah organisasi negara-negara kawasan Asia Tenggara.
ASEAN dipelopori berkat pertemuan lima pemimpin negara pada tanggal 8 Agustus 1967. Kala itu, Menteri Luar Negeri Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand duduk bersama di aula utama gedung Departemen Luar Negeri di Bangkok, Thailand.
Lima Menteri Luar Negeri yang hadir waktu itu adalah Adam Malik dari Indonesia, Narciso R. Ramos dari Filipina, Tun Abdul Razak dari Malaysia, S. Rajaratnam dari Singapura, dan Thanat Khoman dari Thailand. Kelima orang ini pada akhirnya dikenal sebagai pendiri ASEAN.
Profil Tokoh Pendiri ASEAN
- Adam Malik (Indonesia)
Adam Malik lahir pada tanggal 22 Juli 1917 di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara. Dalam usia yang sangat muda, dia pernah menjadi ketua Partai Indonesia (Partindo) di Pematangsiantar dan Medan.
Selama periode 1948-1956 dia pernah menjadi anggota dan Dewan Pimpinan Partai Murba, bahkan berhasil terpilih menjadi anggota DPR RI dalam pemilu 1955.
Jabatan lain yang pernah diembannya adalah Menteri Luar Negeri RI dan ikut menandatangi deklarasi ASEAN. Dia juga pernah menjabat sebagai Ketua DPR RI pada tahun 1977-1978.
Puncak kariernya di pemerintahan adalah ketika dia ditunjuk sebagai Wakil Presiden RI pada tahun 1978 menggantikan Sultan Hamengkubuwono IX.
- Narciso R. Ramos (Filipina)
Narciso Rueca Ramos lahir di kota Asingan, Pangasinan pada tanggal 11 November 1900. Dia adalah seorang diplomat dan politikus Filipina. Dia pernah menjadi anggota legislatif selama lima periode, tapi dia paling dikenal sebagai Menteri Luar Negeri yang ikut mendirikan ASEAN pada masa pemerintahan Ferdinand Marcos.
Di acara deklarasi ASEAN, Narsico adalah orang pertama yang berpidato. Narsico Ramos meninggal pada tahun 1986. Jejak politiknya diikuti oleh sang anak, FIdel Ramos yang kemudian menjadi Presiden Filipina.
- Tun Abdul Razak (Malaysia)
Tun Abdul Razak lahir di Pekan, Pahang, Malaysia pada tanggal 11 Maret 1922. Dia adalah politikus asal Malaysia dan pernah menempati posisi tertinggi sebagai Perdana Menteri Malaysia.
Dia menjadi salah tokoh kunci dalam kemerdekaan Malaysia dari Inggris di tahun 1957. Abdul Razak terpilih menjadi Menteri Pembangunan Luar Kota dalam pemilu 1959. Jabatan itu dia emban seiring dengan tugasnya Wakil Perdana Menteri Malaysia.
Pada tahun 1967, Tun Abdul Razak diutus menjadi perwakilan Malaysia untuk menandatangani Deklarasi ASEAN. Puncak karier politik Abdul Razak adalah ketika ia menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia pada tahun 1970.
- S. Rajaratnam (Singapura)
Pria bernama lengkap Sinnathaby Rajaratnam ini lahir di Jafna, Sri Langka, pada 25 Februari Dia mulai tertarik pada politik setelah merantau ke Inggris untuk melanjutkan pendidikannya.
Sebelum terjun ke politik, dia memulai kariernya sebagai jurnalis dan pernah menjadi staf editor tetap di koran legendaris Singapura, The Strait Times.
Ketika menjabat sebagai Menteri Luar Negeri, Rajaratnam mengukuhkan Singapura sebagai negara yang independen di mata internasional. Ia berhasil menegosiasikan keanggotaan Singapura di PBB dan Commonwealth. Selain itu, ia pun turut memprakarsai pendirian ASEAN.
- Thanat Khoman (Thailand)
Thanat Khoman adalah politikus kelahiran tanggal 9 Mei 1914 di Bangkok, Thailand. Bakat diplomasinya mulai terlihat ketika kuliah di Assumption University.
Sejumlah pekerjaan diplomatik pernah dia jalani antara lain, di Kedutaan Thailand di Tokyo, lalu New Delhi, hingga Washington D.C, kariernya menanjak hingga ditunjuk jadi Ketua Komisi Ekonomi PBB untuk Asia dan Timur jauh (ECAFE) pada 1950.
Di bawah pemerintahan perdana menteri Sarit Dhanarajata, dia ditunjuk menjadi Menteri Luar Negeri Thailand. Dia juga berhasil membuat kota Bangkok dipilih menjadi tempat deklarasi pembentukan ASEAN, yang dikenal sebagai Deklarasi Bangkok.
Thanat juga menjadi perwakilan Thailand yang ikut menandatangani deklarasi tersebut, dan menjadi salah satu dari 5 tokoh pendiri ASEAN.
Editor: Iswara N Raditya