tirto.id - Gunung Everest merupakan gunung tertinggi di dunia yang letaknya ada di perbatasan Nepal dan Tibet, Cina.
Sebagai puncak pegunungan Himalaya, ketinggian Gunung Everest yang berlokasi di Asia Selatan ini sekitar 8.848,86 mdpl atau setara 29.032 kaki.
Dalam catatan situs National Geographic Education, terungkap bahwa gunung ini merupakan daratan tertinggi di permukaan bumi.
Penyebutannya pun beragam, mulai dari George Everest, Chomolungma atau Ibu Dewi Dunia, atau Sagarmatha.
Pendaki pertama yang tercatat mendaki puncak Gunung Everest bernama Edmund Hillary.
Pada 1953, ia ditemani oleh orang lokal bernama Tenzing Norgay. Orang-orang asli di pegunungan tersebut dikenal sebagai Sherpa.
Lokasi Gunung Everest dan Penduduk Asli di Sekitarnya
Gunung Everest bukan merupakan gunung aktif. Oleh sebab itu, bentang alam ini tidak akan meletus.
Terlepas dari hal tersebut, puncak tertinggi bumi ini terdapat di antara negara Nepal dan Cina (Tibet).
Gunung ini merupakan rangkaian pegunungan Himalaya. Rangkaian tersebut mencakup 6 negara berbeda, mulai dari India, Pakistan, Afganistan, Cina, Butan, hingga Nepal.
Daerah pegunungan Himalaya ini adalah rumah bagi para Sherpa. Mereka adalah etnis yang memang tinggal di sana. Namun, ada beberapa pihak yang menyalah-artikan mereka sebagai pemandu pendakian.
Hal ini terjadi karena Sherpa kerap membantu pendaki. Di antaranya menjadi pemandu, pembawa barang, dan memberikan bantuan-bantuan lain.
Lantaran kehidupannya di daerah dingin, orang-orang tersebut pun terbiasa bernapas dengan jumlah oksigen rendah.
Sementara itu, mereka memanfaatkan komoditas dari sektor peternakan, berdagang, hingga bertani.
Khususnya di bidang peternakan, sudah biasa dilihat ada penduduk yang sedang menggiring domba di sekitar dataran tinggi Himalaya.
Ketinggian Himalaya dan Riwayat Pendakiannya
Pada 1856, sudah dicatat oleh seorang surveyor telah mengemukakan tentang Everest sebagai puncak tertinggi permukaan bumi.
Menurut catatan situs Britannica, penetapan ketinggian resminya baru diadakan pihak Cina dan Nepal pada 2020.
Berdasarkan keputusan bersama tersebut, Gunung Everest diklaim mempunyai ketinggian 29.031,69 kaki atau 8.848,86 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Oleh sebab itu, puncak gunung ini bersalju dan ada beberapa orang yang mencoba mendakinya.
Sebut Edmund Hillary yang mendaki pada 1953, kemudian ada juga seorang pendaki solo bernama Reinhold Messner. Ia menyusuri Gunung Everest seorang diri pada 1980.
Lima tahun sebelum itu, ternyata ada juga Tabei Junko asal Jepang yang tercatat sebagai pendaki Everest berkelamin perempuan pertama.
Level pendakian Gunung Everest diklaim tak sama dengan pendakian-pendakian gunung lain.
Kondisi alam di puncak tertinggi bumi yang sangat berseberangan dengan kondisi tubuh manusia membuat orang-orang yang tak terbiasa mengalami gangguan.
Bahkan, ada beberapa di antara mereka yang meninggal dan mati. Oleh sebab itu, pendaki yang meninggal di sepanjang jalan Gunung Everest kerap terjadi.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Dhita Koesno