Menuju konten utama

Profil Emmanuel Macron, Tampak Akrab dengan Prabowo di G20

Profil Emmanuel Macron, Presiden Termuda Prancis yang tampak akrab dengan Prabowo.

Profil Emmanuel Macron, Tampak Akrab dengan Prabowo di G20
Presiden Prancis Emmanuel Macron berjalan setibanya di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Senin (14/11/2022). ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Fikri Yusuf/nym.

tirto.id - Presiden Prancis Emmanuel Macron memenuhi undangan KTT G20 yang berlangsung di Bali pada 15-16 November 2022. Macron juga bersua dengan Presiden RI Joko Widodo.

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mendampingi Jokowi dalam pertemuan bilateral dengan Macron di sela KTT G20 di Hotel Apurva Kempinski, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (15/11/2022).

Prabowo mengenakan setelan berwarna abu-abu dan dasi biru muda bersalaman dan berbincang dengan Macron di sela pertemuan bilateral itu. Momen itu diunggah di IG pribadi @prabowo.

"Sebuah kehormatan dapat bertemu lagi dengan Anda, di Bali, Presiden Emmanuel Macron," kata Prabowo, seperti dikutip dalam siaran persnya.

Pertemuan bilateral antara RI dan Prancis, salah satunya membahas kerja sama pertahanan dan kedirgantaraan kedua negara

Kerja sama ini diharapkan tidak terbatas pada pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) semata, tapi mencakup produksi bersama, alih teknologi, dan investasi manufaktur.

Dibahas pula mengenai kerja sama transisi energi di mana Indonesia terus berupaya untuk memperkuat transisi energi baru dan terbarukan.

Macron pun mengapresiasi upaya yang dilakukan Indonesia dan menyatakan kesiapan untuk mendukung transisi energi di Indonesia.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif juga hadir dalam pertemuan tersebut.

Profil Emmanuel Macron, Presiden Termuda Prancis

Presiden Prancis Emmanuel Macron lahir pada 21 Desember 1977. Sebelum menjadi presiden, ia menjabat sebagai Menteri Bidang Ekonomi, Industri dan Digital (Menteri Keuangan) antara 2014 dan 2016.

Lahir di Amiens, ia mengambil jurusan filsafat di Paris Nanterre University, kemudian menyelesaikan gelar master dalam urusan publik di Sciences Po dan lulus dari École nationale d'administration pada tahun 2004.

Setelah lulus, Macron bekerja sebagai pegawai negeri sipil senior di Inspektorat Jenderal Keuangan dan kemudian menjadi bankir investasi di Rothschild & Co.

Macron diangkat sebagai wakil sekretaris jenderal oleh Presiden Fracois Hollande tak lama setelah pemilihannya pada Mei 2012, menjadikan Macron salah satu penasihat senior Hollande.

Dia diangkat ke Kabinet Prancis sebagai Menteri Ekonomi, Industri, dan Urusan Digital pada Agustus 2014 oleh Perdana Menteri Manuel Valls. Selama menjabat, Macron memperjuangkan sejumlah reformasi ramah bisnis.

Dia mengundurkan diri dari kabinet pada Agustus 2016, meluncurkan kampanye untuk pemilihan Presiden Prancis pada 2017.

Meskipun Macron telah menjadi anggota Partai Sosialis dari 2006 hingga 2009, dia mencalonkan diri dalam pemilihan di bawah panji En Marche!, sebuah gerakan politik sentris dan pro-Eropa yang didirikan pada April 2016.

Macron menduduki puncak pemungutan suara di putaran pertama pemungutan suara, dan terpilih sebagai Presiden Prancis pada 7 Mei 2017 dengan 66,1 persensuara di putaran kedua, mengalahkan Marine Le Pen.

Pada usia 39 tahun, Macron menjadi presiden termuda dalam sejarah Prancis. Dalam pemilihan legislatif Prancis 2017 pada bulan Juni, partai Macron, berganti nama menjadi La République En Marche (LREM).

Macron terpilih untuk masa jabatan kedua dalam pemilihan presiden 2022, sekali lagi mengalahkan Le Pen, sehingga menjadi kandidat presiden Prancis pertama yang memenangkan pemilihan ulang sejak 2002.

Selama masa kepresidenannya, Macron telah mengawasi beberapa reformasi undang-undang ketenagakerjaan, perpajakan, dan pensiun, serta mengejar transisi energi terbarukan.

Sejak tahun 2020, dia telah memimpin respons berkelanjutan Prancis terhadap pandemi COVID-19 dan peluncuran vaksinasi.

Dalam kebijakan luar negeri, dia menyerukan reformasi ke Uni Eropa dan menandatangani perjanjian bilateral dengan Italia dan Jerman.

Macron melakukan perjanjian perdagangan dan bisnis senilai $45 miliar dengan Cina selama perang dagang Cina-Amerika Serikat dan mengawasi perselisihan dengan Australia dan Amerika Serikat mengenai pakta keamanan AUKUS.

Dia melanjutkan Operasi Chammal dalam perang melawan ISIS dan bergabung dalam kecaman internasional atas invasi Rusia ke Ukraina tahun 2022.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Iswara N Raditya