Menuju konten utama

Profil dan Harta Kekayaan Basuki serta Raja Juli Plt Otorita IKN

Keduanya menjadi Plt Pimpinan Otorita IKN setelah Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe mengundurkan diri sebagai Kepala dan Wakil kepala Otorita IKN.

Profil dan Harta Kekayaan Basuki serta Raja Juli Plt Otorita IKN
Menteri Sekretaris Negara Pratikno (tengah) bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono (kiri) dan Wamen ATR/Waka BPN Raja Juli Antoni (kanan) memberikan keterangan kepada media terkait keputusan presiden tentang pemberhentian dengan hormat Bambang Susantono sebagai Kepala Otorita IKN dan Dhony Rahajoe sebagai Wakil Kepala Otorita IKN di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (3/6/2024).ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/tom.

tirto.id - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono menjadi pelaksana tugas (Plt) Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) per Senin (3/5/2024). Sementara jabatan Plt Wakil Kepala Otorita IKN diemban Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR), Raja Juli Antoni.

Keduanya menjadi Plt Pimpinan Otorita IKN setelah Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe mengundurkan diri sebagai Kepala dan Wakil kepala Otorita IKN.

Berdasarkan laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN) yang dilaporkan pada 15 Februari 2024, harta Basuki mencapai Rp33.166.308.557 (Rp33,1 miliar) pada 2023.

Dalam LHKPN periode 2023 tersebut, Basuki tercatat memiliki utang sebesar Rp500 juta. Jika tak memiliki utang, kekayaannya mencapai Rp33.666.308.557 (Rp33,6 miliar).

Kekayaan Basuki terbagi atas beberapa bagian, yakni tanah dan bangunan, alat transportasi dan mesin, harta bergerak lainnya, serta kas dan setara kas.

Total harta berupa tanah dan bangunan milik Basuki mencapai Rp16.325.000.000 (Rp16,3 miliar). Beberapa di antaranya, Basuki memiliki tanah dan bangunan seluas 150 meter persegi di Sleman senilai Rp550 juta. Tanah dan bangunan ini berstatus hibah tanpa akta.

Lalu, tanah seluas 541 meter persegi di Semarang senilai Rp550 juta yang didapat melalui hibah dengan akta, tanah dan bangunan seluas 450 meter persegi di Bekasi yang dibeli sendiri, tanah dan bangunan seluas 295 meter persegi di Bogor.

Kemudian, Basuki memilik harta berupa alat transportasi dan mesin senilai Rp90 juta. Ia tepatnya memiliki motor Royal Enfield Bullet Classic tahun 2017 senilai Rp40 juta, serta mobil Toyota Crown Royal Saloon senilai Rp 50 juta.

Basuki juga memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp547.350.000 (Rp547 juta). Lalu, kas dan setara kas senilai Rp16.703.958.557 (Rp16,7 miliar).

Sementara itu, berdasarkan LHKPN yang dilaporkan pada 22 Maret 2024, harta Raja Juli mencapai Rp8.893.732.283 (Rp8,8 miliar) pada 2023.

Dalam LHKPN periode 2023 tersebut, Raja Juli tercatat memiliki utang sebesar Rp1.948.220.287 (Rp1,9 miliar). Jika tak memiliki utang, kekayaannya mencapai Rp10.841.952.570 (Rp10,8 miliar).

Kekayaan Raja Juli terbagi atas beberapa bagian, yakni tanah dan bangunan, alat transportasi dan mesin, surat berharga, serta kas dan setara kas.

Harta tanah dan bangunan milik Raja Juli yang terletak di Tangerang Selatan, Bekasi, dan Jakarta bernilai total Rp8.729.585.000 (Rp8,7 miliar). Semua tanah dan bangunan milik Raja Juli berstatus dibeli sendiri.

Sementara itu, harta alat transportasi Raja Juli bernilai Rp543.200.000 (Rp543 juta). Kemudian, surat berharga senilai Rp86 juta serta kas dan setara kas senilai Rp1.483.167.570 (Rp1,4 miliar).

Profil Basuki

Pak Bas, panggilan akrab Basuki, merupakan pria yang besar di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum. Jauh sebelum kariernya moncer di era Presiden Joko Widodo, Basuki mengemban pendidikan sarjana di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Ia mendapatkan gelar insinyur dari kampus yang terletak di DI Yogyakarta itu pada usia 25 tahun. Basuki lantas mulai bekerja di Kementerian Pekerjaan Umum.

Saat berusia 35 tahun, Basuki mendapat gelar magister dan doktor di Universitas Colorado di Amerika Serikat. Usai bersekolah di luar negeri, Basuki kembali ke Tanah Air dan bekerja di Kementerian Pekerjaan Umum.

Ia sempat menjabat beberapa posisi strategis sebelum menjadi Menteri PUPR. Beberapa di antaranya, yakni Inspektur Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum hingga Direktur Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum.

Meski berstatus PNS, Basuki disebut-sebut memiliki kartu tanda anggota (KTA) PDIP. Namun, ia enggan berkomentar terkait KTA tersebut.

Profil Raja Juli

Raja Juli memiliki beberapa pengalaman di bidang organisasi masyarakat sebelum menjadi Sekretaris Jenderal PSI. Beberapa di antaranya sempat menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah dan Direktur Eksekutif Maarif Institute.

Ia pernah menjadi caleg DPR RI pada 2009. Kala itu, Raja Juli yang masih kader PDIP maju dari Dapil Jawa Barat 9. Namun, ia kalah suara dari para pesaingnya.

Pada 2014, Raja Juli bersama rekan-rekannya mendirikan partai yang diklaim menaungi anak muda, yakni Partai Solidaritas Indonesia. Ia lantas mengundurkan diri sebagai kader PDIP.

Raja Juli memperoleh gelar sarjananya di IAIN Syarif Hidayatullah (UIN Jakarta) pada tahun 2001. Ia melanjutkan pendidikan S2 di The Department of Peace Studies, Bradford University, Inggris.

Ia melanjutkan studi doktoralnya di School of Political Science dan International Studies pada Queensland University, Australia.

Baca juga artikel terkait IKN atau tulisan lainnya dari Muhammad Naufal

tirto.id - Flash news
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Irfan Teguh Pribadi