Menuju konten utama

Produsen Larang Pembelian Tabung Oksigen tanpa Rekomendasi Dokter

PT Aneka Gas Industri mengeluarkan surat edaran yang melarang distributor menjual tabung oksigen pada konsumen yang tidak membawa rekomendasi dari dokter.

Produsen Larang Pembelian Tabung Oksigen tanpa Rekomendasi Dokter
Sejumlah warga antre untuk mengisi ulang tabung gas oksigen di Kawasan Manggarai, Jakarta, Senin (28/6/2021). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/hp.

tirto.id - Presiden Direktur PT Aneka Gas Industri Rachmat Harsono mengeluarkan surat edaran untuk distributor dan penjual agar tidak menjual tabung oksigen pada konsumen yang tidak membawa surat rekomendasi dari dokter.

“Kami sudah memberikan surat edaran pada seluruh perusahaan kami yang ada dan distributor yang ada bahwa kami untuk membatasi penjualan tabung hanya untuk orang isoman ya. Untuk orang isolasi mandiri, itu kami bisa berikan dua tabung, dengan asumsi ada surat keterangan dokter,” jelas dia kepada Tirto, Selasa (29/6/2021).

Rachmat menjelaskan, kebijakan tersebut dilakukan usai adanya lonjakan permintaan tabung oksigen dari masyarakat seiring adanya lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi selama sepekan terakhir.

“Karena kami engga tau kan mereka bisa aja beli dua kemudian tetangganya beli sua kemudian dikumpulkan ini kami enggak tau, harus ada surat keterangan dokter yang harus kami catat,” terang dia.

Ia menjelaskan, adanya potensi tabung oksigen kurang untuk memenuhi permintaan selalu ada. Maka dari itu, ia mengimbau pada distributor agar membatasi pembelian tabung oksigen untuk kebutuhan yang tidak mendesak.

“Ini harus diimbau, jadi temen-temen yang sebelumnya mungkin distributor ada yang beli 10 ini dilayanin. Itu yang mesti disikapi, agak masyarakat ini engga terjadi panik kalau panik,” jelas dia.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Himpunan Pedagang Farmasi Pasar Pramuka, Yoyon menyebut stok tabung oksigen di Pasar Pramuka kosong sejak Jumat (25/6/2021). Hal ini seiring dengan melonjaknya kasus COVID-19 dan kasus aktif atau pasien dalam perawatan.

Sekretaris Jenderal Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Lia Partakusuma mengatakan sejumlah rumah sakit terutama di Pulau Jawa banyak melaporkan kekurangan oksigen medis. Meningkatnya jumlah pasien COVID-19 juga meningkatkan kebutuhan oksigen.

"Yogyakarta dan Jawa Tengah itu keterisian rumah sakit sudah 80 persen lebih. Sudah pasti ada RS yang butuh oksigen lebih dari 3 kali lipat dari kebutuhan awal, tergantung pasien berat yang datang," kata Lia melalui sambungan telepon, Kamis (24/6/2021).

Baca juga artikel terkait STOK TABUNG OKSIGEN atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Restu Diantina Putri