Menuju konten utama

Produsen Kimia Asal Jerman Investasi Baterai Mobil Listrik di RI

BASF akan membangun pabrik bahan baku baterai mobil listrik di Indonesia.

Produsen Kimia Asal Jerman Investasi Baterai Mobil Listrik di RI
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (31/5/2021). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.

tirto.id - Menteri Investasi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menindaklanjuti minat investasi perusahaan kimia terbesar di dunia asal Jerman, BASF. Mereka memberikan sinyal ketertarikan investasi di bidang industri smelter atau pemurnian hidrometalurgi nikel dan kobalt yang menghasilkan produk bahan baku baterai kendaraan listrik.

BASF rencanyanya bekerja sama dengan Eramet yang merupakan perusahaan pertambangan asal Prancis. Proyek tersebut mencakup pembangunan pabrik High-Pressure Acid Leaching (HPAL) dan Base Metal Refinery (BMR).

“Kami akan dukung penuh rencana investasi BASF ini. Terkait perizinan dan insentif investasi, kami yang akan urus. Kita akan kawal terus sampai beres,” kata Bahlil dalam keterangan resmi, Minggu (10/10/2021).

Bahlil bilang rencana investasi BASF tersebut sejalan dengan fokus pemerintah saat ini dalam mewujudkan hilirisasi industri. Dalam hal ini, dia meminta agar investasi BASF tidak hanya berhenti pada industri pemurnian nikel, namun hingga produk akhir berupa komponen baterai listrik.

Adapun pembangunan HPAL tersebut akan berlokasi di Halmahera Tengah, Maluku Utara dengan kapasitas produksi sekitar 42.000 metrik ton nikel/tahun dan sekitar 5.000 metrik ton kobalt/tahun.

Dalam pertemuan tersebut, Markus Kamieth selaku anggota Board of Executive Director BASF menyampaikan apresiasi atas komitmen Kementerian Investasi/BKPM dalam memfasilitasi rencana investasi BASF di Indonesia.

Terkait dengan rencana investasinya, Markus mengharapkan Kementerian Investasi dapat mendorong kawasan industri independen dalam penyediaan listrik secara proporsional yang berasal dari energi terbarukan.

Berdasarkan catatan Kementerian Investasi/BKPM, total realisasi investasi asal negara Jerman secara akumulatif dari tahun 2016-triwulan II 2021 mencapai USD1.143 juta, menempati posisi ke-16 di antara asal negara investasi lainnya. Adapun total proyek dari realisasi investasi Jerman di Indonesia tersebut sebanyak 3.015 dan menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 35.492 orang.

Baca juga artikel terkait BATERAI MOBIL LISTRIK atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Bisnis
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Gilang Ramadhan