Menuju konten utama

Produk Google yang Akan Dihentikan pada Akhir Tahun 2019-2020

Ada beberapa produk Google yang telah dihentikan dan akan dihentikan pada akhir tahun 2019 hingga 2020.

Produk Google yang Akan Dihentikan pada Akhir Tahun 2019-2020
Ilustrasi Google Plus. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Raksasa perusahaan teknologi, Google, telah dikenal dengan inovasinya dalam mengembangkan dan menciptakan sejumlah produk yang dapat memberikan pengalaman baru bagi para penggunanya. Namun, tak semua produk ciptaan Google membuahkan hasil yang manis. Banyak dari produk terpaksa dihentikan dengan berbagai alasan.

Sejumlah produk ada yang dihentikan untuk mendapat pembaruan nama dan fungsi yang lebih efesien. Sementara sebagian lainnya ada yang dimatikan sepenuhnya karena dianggap gagal. Misalnya Google Goggles, aplikasi yang diluncurkan pada 2009 ini sempat mencuri perhatian dan diminati banyak orang hingga penghujung akhir tahun 2012.

Google Goggles pun semakin kehilangan peminat sejak hadirnya produk baru bernama Google Lens, yang pada akhirnya secara terpaksa membuat Google untuk mengakhiri produk besutannya tersebut. Google pun dikabarkan masih akan menghentikan pengoperasian atau menutup sejumlah produk miliknya pada tahun 2019 hingga 2020 mendatang.

Berikut adalah sejumlah produk Google yang akan berhenti beroperasi sebagaimana telah dirangkum Tirto.

  • Google's Inbox
Pada awal 2019, tepatnya pada bulan Maret, Google secara resmi menghentikan produk besutannya yang bernama Inbox.

Pada awalnya, aplikasi ini diciptakan untuk memberi pengalaman yang lebih dalam mengelola e-mail dibandingkan dengan Gmail yang dianggap semrawut.

Sayangnya, selama empat tahun sejak diluncurkan, Inbox hanya mampu menarik sebagian kecil orang yang mau mencoba dan menggunakan aplikasi tersebut. Hal inilah yang juga membuat Inbox mendapatkan pembaruan perangkat yang cukup lama. Hingga akhirnya Google memutuskan untuk segera mematikan Inbox sepenuhnya.

  • Allo
Diluncurkan pertama kali pada 2016, aplikasi ini merupakan salah satu eksperimen layanan percakapan Google yang diperuntukkan bagi pengguna Android dan iOS melalui perangkat browser. Sayangnya, sejak April 2018 aplikasi ini sudah direncanakan untuk segera ditutup. Penyebab utamanya adalah Allo tidak mampu menarik banyak pengguna sebagaimana yang diharapkan oleh Google.

Pada Desember 2018, Google mulai mengimbau kepada para pengguna Allo untuk segera memindahkan semua data percakapan mereka agar tidak hilang saat produk tersebut dimatikan. Sejak saat itu Google tak lagi memberikan pembaruan perangkat hingga aplikasi tersebut secara resmi ditutup pada Maret 2019.

  • Google Plus
Sejak diciptakan pada tahun 2011, Google+ dianggap berhasil menjadi salah satu layanan media sosial yang mampu bersaing dengan Facebook dan Twitter kala itu. Namun, akibat ditemukannya cacat keamanan yang mengekspos data pengguna, pada Oktober 2018, Google mengumumkan rencana untuk menutup layanan miliknya tersebut.

Rencana ini semakin nyata ketika Google Plus kembali mengalami kebocoran data penggunanya. Langkah yang mereka lakukan yakni secara bertahap. Dimulai dengan tidak lagi menerima pembuatan profil, halaman, komunitas atau acara baru di Google Plus secara komersil. Melakukan penghapusan sejumlah komentar di situs eksternal yang terhubung.

Menghapus semua konten Google Plus pengguna, termasuk foto dan video yang diarsip dalam album maupun halaman Google Plus tepat pada tanggal 2 April 2019 dimana layanan tersebut secara resmi berhenti beroperasi.

  • Google Hire
Diluncurkan pertama kali pada 2017, Google Hire dirancang untuk membantu perusahaan kecil menemukan dan merekrut kandidat pekerja sesuai yang dibutuhkan. Aplikasi ini terintegrasi dengan Gmail dan kalender yang memungkinkan penjadwalan wawancara kerja dan komunikasi dapat dilakukan di satu platform yang sama.

Sayangnya, aplikasi ini akan menjadi yang kesekian dari produk Google yang terancam tutup. Meski sudah tak lagi memberikan fitur baru didalamnya, Google mengatakan para pengguna layanan masih bisa untuk menggunakannya hingga masa kontrak habis atau ketika layanan ini benar-benar ditutup pada 1 September 2020.

  • Cloud Print
Google telah mengumumkan, Cloud Print alat yang memungkinkan pengguna dengan mudah mencetak apapun dari situs menggunakan Chrome, akan segera mengakhiri pengoperasiannya pada 31 Desember 2020. Meski masih berlabel beta sejak diluncurkan pada 2010, Cloud Print telah diterima banyak orang dan menjadi layanan yang praktis karena dapat berfungsi baik di perangkat PC maupun seluler untuk memberikan kemudahan dalam mencetak apapun dari situs melalui Chrome.

Baca juga artikel terkait GOOGLE atau tulisan lainnya dari Adrian Samudro

tirto.id - Teknologi
Kontributor: Adrian Samudro
Penulis: Adrian Samudro
Editor: Dipna Videlia Putsanra