Menuju konten utama

Presiden Sebut KIP Akan Dicabut Jika untuk Beli Pulsa

Presiden berpesan, KIP digunakan untuk membeli barang-barang yang berkaitan dengan sekolah dan pendidikan.

Presiden Sebut KIP Akan Dicabut Jika untuk Beli Pulsa
Ilustrasi. Presiden Joko Widodo memberikan pertanyaan kepada salah seorang siswa pada acara pembagian Kartu Indonesia Pintar (KIP) di SMP Negeri 2 Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (9/6). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

tirto.id - Presiden RI Joko Widodo menyerahkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada 1.231 siswa di Temanggung, Jawa Tengah pada Sabtu (17/6/2017), seperti diwartakan Antara. Presiden berpesan, KIP digunakan untuk membeli kebutuhan yang berkaitan dengan sekolah dan pendidikan.

Jokowi menegaskan jika untuk membeli pulsa, KIP akan dicabut, karena KIP tidak boleh untuk membeli hal konsumtif tersebut.

"Tidak boleh untuk membeli pulsa. Kalau ketahuan untuk membeli pulsa, kartu langsung akan dicabut. Hati-hati, diawasi betul," katanya.

Presiden mencontohkan penggunaan KIP yang berkaitan dengan pendidikan, antara lain, membeli sepatu, seragam, tas, dan buku.

"Anggaran KIP itu digunakan atau dibelikan untuk hal-hal yang berkaitan dengan sekolah atau dengan pendidikan," kata Presiden.

Sebanyak 1.231 siswa penerima KIP tersebut terdiri atas 425 siswa SD, 268 siswa SMP, 103 siswa SMA, 232 siswa SMK, program kesetaraan Paket B sebanyak 52 orang, dan 151 orang Paket C.

Pada saat bersamaan ada 121 siswa SMA melaksanakan pencairan dana program KIP di Temanggung.

Kalau anggaran ada kelebihan, kata Presiden, akan ditambah lagi jumlahnya sehingga anak-anak SD, SMP, SMA bisa berlanjut terus sekolahnya.

Presiden juga berpesan agar anak-anak jangan lupa belajar. Kalau mau pandai, harus belajar.

"Tidak ada, orang mau pintar tidak belajar. Harus belajar. Jangan lupa belajar, beribadah, dan berolahraga," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Presiden meminta dua anak yang bisa mocopat dan dua anak bisa pencak silat maju ke panggung. Mereka diminta nembang mocopat dan dua lainnya memperagakan gerakan pencak silat.

Setelah mereka bisa memenuhi permintaan Presiden, mereka menerima sepeda.

Salah satu siswa yang menerima hadiah dari Presiden berupa sebuah sepeda, yakni Grasia Karen Sukmono. Dia diberi hadiah sepeda setelah nembang "gambuh".

"Saya senang sekali ketemu Presiden pertama kali langsung dapat hadiah sepeda," kata Karen.

Baca juga artikel terkait KARTU INDONESIA PINTAR atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Pendidikan
Reporter: Dipna Videlia Putsanra
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra