tirto.id - Presiden Joko Widodo menemui perwakilan Bank Dunia atau World Bank Indonesia di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (21/11/2017).
Pada kesempatan itu, para petinggi Bank Dunia yang menemui Presiden Jokowi adalah Kepala Perwakilan World Bank Indonesia Rodrigo Chaves, Lead Economist Frederico Gil Sander, Program Leader for Suistanable Development Taimur Samad, Program Leader for Human Development Camilla Holmemo, Program Leader for Equitable Growth, Finance, and Institutions Yongmei Zhou, dan Operations Officer Steisianasari Mileiva.
Para petinggi Bank Dunia itu tiba di Istana Bogor sekitar pukul 09.00 WIB. Saat tiba di Istana Bogor, Presiden Jokowi menyambut Rodrigo Chaves dengan berjabat tangan dan keduanya tampak berbincang santai sembari memasuki ruangan.
Sejumlah menteri dan pejabat yang mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan tersebut yakni Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menko Bidang Kemaritiman Luhut B Pandjaitan, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Presiden mengajak para petinggi Bank Dunia tersebut untuk melakukan pertemuan yang berlangsung tertutup. Pertemuan tersebut merupakan tindaklanjut dari kunjungan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim yang menemui Presiden Jokowi di Istana Merdeka Jakarta pada 26 Juli 2017.
Saat itu Rodrigo juga turut serta dalam pertemuan yang salah satunya membahas persiapan annual meeting IMF-World Bank 2018.
"Rencananya akan diselenggarakan pada tanggal 8-14 Oktober 2018," kata Ketua Satgas Pertemuan Tahunan IMF-World Bank Peter Jacobs di Jakarta, Selasa (21/11/2017) dilansir Antara.
Ia mengatakan pada acara tersebut akan dibahas sejumlah isu terkini, di antaranya teknologi finansial dan peran wanita dalam menumbuhkan perekonomian suatu negara.
"Yang paling penting adalah bagaimana Indonesia memanfaatkan momentum tersebut. Kami bisa cerita banyak tentang ekonomi Indonesia, termasuk pariwisata. Pada prinsipnya pemerintah terbuka untuk kemungkinan terjadinya investasi di Indonesia," katanya.
Peter mengatakan pada kegiatan yang akan dihadiri oleh 189 negara dengan 15.000 delegasi tersebut, akan dilakukan sekitar 2.000 sesi pertemuan. Oleh karena itu, pihaknya optimistis kegiatan tersebut akan memberikan dampak positif bagi perekonomian di dalam negeri.
"Melalui kegiatan ini diharapkan Indonesia bisa terkenal sebagai negara MICE tingkat dunia. Diharapkan bisa lebih banyak konferensi tingkat internasional yang diselenggarakan di Indonesia, bukan hanya Bali," katanya.
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani