tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini, Jumat (28/4/2023). Posisi IHSG diperkirakan berada pada rentang 6.767 sampai dengaan 6.954.
"Hari ini IHSG berpeluang tertekan," ujar CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya dalam risetnya.
William mengatakan akhir pekan sekaligus hari terakhir pada bulan keempat 2023 IHSG masih akan berada dalam rentang konsolidasi wajar.
Namun pekan depan yang merupakan awal bulan di mana rilis data perekonomian terkait inflasi akan dirilis, dapat memberikan sentimen positif sebagai salah satu faktor penopang pola gerak IHSG.
"Momentum koreksi minor dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian," katanya.
Berikut ini beberapa rekomendasi dari Yugen Bertumbuh Sekuritas, untuk saham-saham berpotensi dicermati pada perdagangan hari ini, diantaranya adalah:
- BBCA
- BBRI
- BBNI
- ITMG
- WTON
- SMRA
- ASRI
- PWON
- KLBF
Sementara itu, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih juga turut rekomendasikan saham milik ASSA. Menurutnya ASSA masih menarik dicermati dengan buy 875, target price 905, dan stop loss<840.
"ASSA bullish bergerak diatas MA-5, MA-20, dan MA-100, berpotensi lanjutkan penguatan dengan membentuk pola candlestick morning star. Stochastic oscillator goldencross di area netral dan MACD bar histogram dalam momentum positif," jelas dia.
ASSA lanjut ekspansi dengan menganggarkan belanja modal sebesar Rp1,1 triliun-1,5 triliun di tahun 2023. Anggaran tersebut digunakan untuk pemeliharaan dan pembelian kendaraan untuk bisnis rental. ASSA konsisten menambah 4.000-5.000 unit kendaraan setiap tahunnya.
Selain ASSA, Ratih juga rekomendasikan saham milik MAPI. MAPI masih layak dikoleksi dengan buy 1.410, target price 1.455, dan stop loss<1.370.
"MAPI berpotensi membentuk bullish continuation dengan candlestick inverted hammer dan volume yang menguat. MACD bar histogram melemah terbatas, sehingga harga berpotensi menguat," ujarnya.
MAPI catatkan kenaikan laba bersih 402 persen YoY menjadi Rp2,11 triliun di sepanjang tahun 2022. Sementara itu, pendapatan bersih naik 46,2 persen YoY menjadi Rp25,58 triliun. Kinerja tersebut membuat MAPI berpotensi memberikan dividen setelah absen dalam tiga tahun terakhir.
Disclaimer: Artikel ini merupakan rekomendasi dan analisis saham dari analis sekuritas yang bersangkutan, bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Tirto tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Apabila akan membeli/menjual saham, pelajari lebih teliti dan tiap keputusan ada di tangan investor.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang