tirto.id - AS Roma tentu ingin menghindari catatan buruk yang pernah mereka raih pada musim 2008-2009 saat menjamu Parma di Stadion Olimpico, pada Kamis (9/7/2020), pukul 02.45 WIB.
Pasukan Giallorossi harus mengalahkan Parma agar tidak mendapatkan empat kekalahan beruntun seperti yang terjadi pada musim 2008-2009 silam.
Skuad asuhan Paulo Fonseca sedang berada dalam periode buruk setelah menerima tiga kekalahan beruntun di Liga Italia musim ini. AC Milan, Udinese, dan Napoli secara berurutan menumbangkan Roma dalam tiga pertandingan terakhirnya.
Pada musim ini, Roma sebenarnya sudah pernah menelan tiga kekalahan beruntun, yakni di pekan 22 hingga 24 atas Sassuolo, Bologna, dan Atalanta. Beruntung, dalam laga berikutnya, Roma bisa bangkit dan mengalahkan Lecce 4-0 di Olimpico. Menjelang duel kontra Parma, Fonseca tentu ingin anak asuhnya mengulang kebangkitan seperti saat itu.
Sebab, jika kalah lagi maka tim ibukota itu akan menyamai catatan pada musim 2008-2009. Pada musim tersebut adalah terakhir kali Roma kalah dalam empat laga beruntun di Serie A. Kala itu tim besutan Luciano Spalletti dibabat Siena, Inter Milan, Udinese, dan Juventus pada laga pekan enam hingga 10.
Masalah mental bermain harus menjadi perhatian utama skuad Roma jika tidak ingin mengulangi momen buruk tersebut. Tanpa mental yang bagus dan rasa percaya diri, akan sangat sulit untuk bisa mendapatkan kemenangan dalam laga melawan tim sekelas Parma. Hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh gelandang AS Roma, Henrikh Mkhitaryan.
"Semua bersumber dari kepala kami. Intinya kami harus tetap tenang dan tidak berpikir berlebihan bahwa kami telah kehilangan segalanya. Masih banyak sisa pertandingan dan kami harus saling membantu," ujar Mkhitaryan, dikutip dari Football-Italia.
Di sisi lain, Parma juga baru saja mendapatkan 3 kekalahan beruntun. Inter Milan, Hellas Verona, dan Fiorentina menjadi tiga tim yang menjungkalkan Gialloblu dalam tiga laga terakhirnya.
Tiga hasil buruk tersebut membikin Parma kini harus puas tertahan di posisi ke-12 klasemen Liga Italia Serie A, dengan koleksi 39 poin. Artinya, skuad asuhan Roberto D’Aversa tertinggal makin jauh dari Zona Liga Eropa. Dua tim yang menghuni zona tersebut yakni Roma dan Napoli sudah unggul sembilan poin atas Parma.
"Kami akan menghadapi Roma dengan bekal 3 kekalahan beruntun, dan situasi di papan klasemen sangat ketat. Berapa pun poin yang didapat akan sangat mempengaruhi situasi di klasemen," ujar D’Aversa.
Prediksi Susunan Pemain AS Roma vs Parma
Roma sudah bisa memainkan lagi Diego Perotti setelah sang pemain lepas dari masa skorsing satu pertandingan. Namun, kabar buruk hadir dari Chris Smalling yang diperkirakan akan absen setelah mengalami cedera saat laga AS Roma versus Napoli kemarin.
Sedangkan di kubu Parma, hanya Roberto Inglese dan Andrea Adorante yang akan absen lantaran cedera. Selain keduanya, D’Aversa mempunyai banyak opsi untuk menyusun skuad terbaiknya.
Perkiraan Susunan Pemain:
Roma: Antonio Mirante; Bruno Peres, Gianluca Mancini, Federico Fazio, Aleksandar Kolarov; Amadou Diawara, Jordan Veretout; Lorenzo Pellegrini, Carles Perez, Justin Kluivert; Edin Dzeko.
Parma: Luigi Sepe; Matteo Darmian, Simone Iacoponi, Bruno Alves, Riccardo Gagliolo; Juraj Kucka, Matteo Scozzarella, Jasmin Kurtic; Dejan Kulusevski, Gervinho, Andreas Cornelius.
- Roma VS Parma di Liga Italia: Jadwal, Live Streaming, & Statistik Serangan Pralaga
- Prediksi Brighton vs Liverpool: Demi Juara dengan Poin Tertinggi
- Hasil, Top Skor, Klasemen Liga Italia 2020 Usai Napoli vs Roma
- Prediksi Genoa vs Napoli: Jaga Posisi Zona Eropa Tanpa Koulibaly
- Data & Fakta Pertahanan Roma vs Parma Jelang Laga 9 Juli 2020
- Prediksi Fiorentina vs Cagliari: Misi Lebih Klinis di Depan Gawang
- Live Streaming AC Milan vs Juventus beIN Sports 2 pada 8 Juli 2020
Penulis: Wan Faizal
Editor: Addi M Idhom