Menuju konten utama

Praktisi Ungkap Cara SEO Membuat Nama Baik Lembaga atau Personal

Teknik SEO dapat digunakan untuk membuat kampanye positif baik bagi personal maupun lembaga di internet. 

Praktisi Ungkap Cara SEO Membuat Nama Baik Lembaga atau Personal
ilustrasi google. foto/shutterstock

tirto.id -

Search engine optimization (SEO) atau pengoptimalan mesin pencari dapat digunakan untuk kampanye brand baik personal maupun perusahaan.

Manfaat SEO sebagai salah satu kampanye brand itu diungkap oleh praktisi SEO sekaligus Founder & CEO Doxadigital, Viktor Iwan dalam acara SEO Con di Balaikartini pada Kamis (14/3/2019).

Iwan menjelaskan, teknik SEO bisa digunakan untuk memulihkan reputasi merek atau bahkan nama baik seseorang. Cara yang dilakukan antara lain dengan menekan rangking konten bernada negatif yang muncul dalam pencarian Google.

Untuk menekannya, Viktor menuturkan bahwa seseorang hanya perlu membuat konten tandingan dengan tone positif. Lalu konten itu diatur sedemikian rupa sehingga memiliki rangking yang lebih baik dibanding konten dengan tone negatif.

"Kami berusaha membuat konten positif supaya [angking] negatifnya turun. Tapi berlaku untuk nama brand-nya. Konten lama nggak ilang tapi [rangking] konten negatif diturunkan," ucap Viktor kepada reporter Tirto usai acara.

" Jadi ini berlaku buat brand-nya," tambah Viktor.

Viktor menceritakan membuat citra branding positif itu pernah ia terapkan saat melayani kliennya yang bergerak di sektor properti. Waktu itu, strategi ini digunakan untuk melawan tingginya peringkat konten yang mencitrakan daerah itu rawan banjir.

Untuk mengatasi masalah itu, Viktor dan tim membuat blog dan domain baru yang memuat konten-konten bernada positif tentang kawasan itu. Dari blog dan domain itu, Viktor mengatakan cukup mudah untuk memperjuangkan rangking-nya di pencarian Google.

Akhirnya, rangking konten-konten negatif itu berhasil "ditenggelamkan" meski tidak sepenuhnya dihapus. Sebab dalam beberapa kasus, konten bernada negatif itu seringkali berasal dari media massa yang katanya tidak dapat dihapus lantaran terkendala kebebasan pers.

"Kami buat beberapa blog domain dan kami rangking satu-satu jadi konten yang negatif itu bisa turun (rangking). Tapi Kontennya masih ada soalnya memang mereka nggak bisa diminta take out," ucap Viktor.

Hal serupa katanya juga pernah ia tawarkan kepada perusahaan makanan es krim, Aice. Dalam menghadapi hasil pencarian merek itu yang kerap diisi konten bernada negatif. Namun, seingatnya proposal itu ditolak lantaran dinilai memakan biaya yang tidak sedikit.

Ketika ditanya mengenai kemungkinan hal serupa dilakukan untuk "menjatuhkan" citra seseorang atau lembaga melalui konten bernada negatif, ia mengatakan hal itu juga mungkin dilakukan. Cara yang sama dapat diterapkan dengan membuat blog atau domain baru untuk keperluan serupa.

Dengan demikian, ia tidak heran bila temuan mengenai media siluman untuk menghadapi masalah Papua bisa saja dibentuk. Menurutnya hal ini merupakan sisi SEO yang dapat dimanfaatkan pihak-pihak tertentu.

"Bisa itu juga. Itulah dunia SEO," ucap Viktor.

Baca juga artikel terkait GOOGLE atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Teknologi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Agung DH