Menuju konten utama
Debat Capres 2019

Prabowo: Indonesia Perlu Gunakan Pengaruh Soal Isu Rohingya

Calon presiden (capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto menyatakan, Indonesia perlu meyakinkan Myanmar untuk menghentikan perlakuan tidak adil terhadap suku Rohingya.

Prabowo: Indonesia Perlu Gunakan Pengaruh Soal Isu Rohingya
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto mengikuti debat capres putaran keempat di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019). tirto.id/Andrey gromicko

tirto.id - Calon presiden (capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto menyatakan, Indonesia perlu meyakinkan Myanmar untuk menghentikan perlakuan tidak adil terhadap suku Rohingya. Namun, Prabowo juga menekankan pentingnya pemerintah mengurus rakyat sendiri, terutama terkait isu kelaparan dan kemisknan.

"Kita perlu menggunakan pengaruh kita, kita bersahabat sama Myanmar, tapi kita perlu yakinkan mereka untuk segera menghentikan perlakuan yang tidak adil terhadap Rohingya. Apalagi yang sangat-sangat merupakan pelanggaran hak asasi yang luar biasa," kata Prabowo dalam segmen kelima debat capres pada Sabtu (30/3/2019).

Ucapan Prabowo ini merupakan jawaban atas pertanyaan capres nomor urut 01, Jokowi, tentang pandangannya soal konflik di Rakhine.

Prabowo sebelumnya menyebutkan, ada permasalahan tersendiri yang dihadapi Indonesia terkait konflik di Rakhine ini, karena posisi sebagai anggota ASEAN, yang otomatis harus menghormati kedaulatan Myanmar.

"Kita ada masalah karena kita terikat dalam perhimpunan ASEAN, ASEAN selalu mengutamakan menghormati keadulatan masing-masing negara, urusan dalam negeri masing-masing negara. Tetapi tentunya kalau PBB saja sudah menilai bahwa di situ ada kemungknan genosida atau ethnic cleansing saya kira ini menjadi masalah yang sangat sangat mengusik kita," ucap Prabowo.

Di sisi lain, Prabowo juga menekankan, sorotan Indonesia untuk masalah di Rakhine, tidak dapat mengesampingkan masalah lain di dalam negeri.

"Sekali lagi bobot kita selalu akan dinilai. Kalau kita tidak bisa mengurus rakyat kita sendiri, kalau di Indonesia masih banyak yang lapar dan miskin, kok kita mau ngajarin orang lain? Lagipula kalau kita tidak punya kekuatan ya paling kita bisa hanya memberi saran dan memberi peringatan," tambah Prabowo.

Debat Ke-4 Capres kali ini digelar di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019) dengan tema Ideologi, Pemerintahan, Pertahanan dan Keamanan, serta Hubungan Internasional.

Pertanyaan yang diajukan kepada kedua capres disusun oleh sembilan panelis, yaitu Prof DR Zakiyuddin, M.Ag (Direktur Pascasarjana IAIN Salatiga), Dr Erwan Agus Purwanto M Si (Dekan Fisip Universitas Gadjah Mada), Dr J Haryatmoko SJ (Akademisi/pengajar fakultas teologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta), dan Dr Valina Singka Subekti M Si (Akademisi/pengajar departemen ilmu politik, Fisip UI).

Selain mereka, panelis lain adalah Dadang Tri Sasongko (Sekjen Transparency International Indonesia), Al Araf (Direktur Eksekutif Imparsial), Drs I Basis Eko Soesilo MA (Akademisi/Pengajar HI Fisip Unair dan Direktur Centre for Strategic and Global Studies/CSGS), Dr Ir Apolo Safanpo ST MT (Rektor Universitas Cenderawasih), dan Dr Kusnanto Anggoro (Akademisi/Pengajar Fisip UI).

Baca juga artikel terkait DEBAT CAPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Fitra Firdaus

tirto.id - Politik
Penulis: Fitra Firdaus
Editor: Fitra Firdaus