tirto.id - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa, dirinya sempat menyimpan asa untuk mengikuti kontestasi Pilpres 2024 bersama Ganjar Pranowo.
"Jujur ya, kalau chemistry, saya oke sama beliau. Orangnya easy to get along with. Orangnya baik, niatnya baik. Tadinya aku berharap sebenarnya saya bersama beliau (sebagai pasangan capres-cawapres). Tadinya," ungkap Prabowo dalam wawancaranya bersama Najwa Shihab dikutip dari kanal YouTube Mata Najwa, Jumat (30/6/2023).
Namun demikian, Prabowo menyadari bahwa harapannya untuk maju Pilpres bersama Ganjar sulit diwujudkan karena Ganjar telah diusung oleh PDIP menjadi capres.
"Tadinya. Tapi sekarang nggak bisa kan?" ujar Prabowo melempar pertanyaan retoris.
"Tadinya berharap posisinya (Ganjar) wakil presiden?" tanya Najwa.
"Ya begitulah kira-kira," tukas Prabowo.
Nama Ganjar lagi-lagi muncul saat Prabowo disodori beberapa nama yang disebut-sebut cocok menjadi kandidat cawapresnya.
"Jujur ya, Pak Mahfud, Pak Airlangga, Pak Erick Thohir, Pak Muahaimin, Ibu Khofifah sama Mas Gibran kalau saya lihat mereka ke-enamnya adalah putra putri terbaik bangsa, dengan latar belakang masing-masing. Jadi saya lihat, I can do work with all of them," kata Prabowo mengomentari nama-nama yang disebutkan oleh Najwa.
Namun demikian, ia masih berkelakar bahwa barangkali Ganjar Pranowo kelak berkenan untuk menajadi cawapresnya.
"Siapa tau nanti ujungnya Ganjar mau jadi wakil saya, nanti kita pertimbangkan. Tapi nggak ada masalah kita bersaing dengan baik," kata Prabowo disambut gelak tawa hadirin di studio.
Diketahui sebelumnya, survei LSI Denny JA mencatat Presiden Jokowi mencatat bahwa konversi suara kesukaan publik mayoritas tersebut berpindah haluan ke Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Peneliti LSI Adjie Alfaraby mengatakan bahwa Presiden Jokowi menjadi presiden yang paling disukai dengan angka 35,1 persen. Angka tersebut kemudian disusul oleh Soeharto (31,9 persen), Soekarno (10 persen), SBY (9,1 persen), Abdurrahman Wahid (Gus Dur) (4,6 persen, BJ Habibie (3,6 persen) dan Megawati (0,3 persen).
Ia mengatakan, suara publik yang mengidolakan Jokowi berpindah ke Prabowo.
"Kita lihat dari mereka yang suka terhadap Presiden Jokowi. Ini basenya 35,1 persen mayoritas pilihannya adalah Prabowo Subianto 39,1 persen," kata peneliti LSI Adjie Alfaraby dalam keterangan, Selasa.
Adjie mengatakan, peringkat kedua suara pemilih Jokowi lari ke Ganjar dengan angka 37 persen. Sekitar 14,7 persen lari ke Anies.
Penulis: Fatimatuz Zahra
Editor: Anggun P Situmorang