Menuju konten utama

PPP Siap Bersatu Dukung Ahok-Djarot

Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Djan Faridz mengimbau agar seluruh kader PPP untuk bersepakat mendukung pasangan calon nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat.

PPP Siap Bersatu Dukung Ahok-Djarot
Calon Gubernur DKI Jakarta Petahana Basuki T. Purnama (ketiga kanan) bersama Cawagub Djarot Saiful Hidayat (kedua kanan) dan Sekjen PPP Dimyati Natakusumah (kedua kiri) bersama-sama membentangkan bendera partai PPP saat menghadiri pelatihan komunikasi dan kampanye pemenangan pilgub DKI 2017 di Jakarta, Sabtu (26/11). ANTARA FOTO/Rosa Panggabean.

tirto.id - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Djan Faridz mengharapkan partainya tidak pecah kongsi akibat beda pilihan gubernur dan wakil gubernur dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Ia pun mengimbau agar seluruh kader PPP untuk bersepakat mendukung pasangan calon nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat.

Djan mengungkapkan keberpihakan PPP kepada Ahok-Djarot karena pasangan tersebut dinilai peduli terhadap umat Islam.

“PPP sebagai partai Islam wajib hukumnya membela umat Islam se-Indonesia, apalagi Jakarta kan ibukota negara. Pada Pilkada sekarang, saya tawarkan kepada para calon, siapa yang mau dukungan PPP. Ada syarat-syaratnya, dan yang mau menandatangani kontrak politik yang diketuai Djan Faridz itu cuma pasangan Ahok-Djarot,” kata Djan saat ditemui seusai menghadiri syukuran ulang tahun ke-68 Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Agung Laksono, hari ini (26/3/207) di Jakarta.

“Kata mereka, saya enggak punya SK (Surat Keputusan). Lho ini bukan urusan SK, tapi ini urusan keberpihakan kepada umat Islam. Ahok-Djarot bilang bersedia untuk bersepakat dengan program PPP yang pro umat Islam, karena umat Islam pun rakyat mereka. Sebanyak 85 persen warga Jakarta adalah umat Islam,” tambah Djan.

Lebih lanjut, saat disinggung soal PPP kubu Romahurmuziy (Romi) yang telah memutuskan untuk mendukung Ahok-Djarot, Djan mengatakan pihaknya sebenarnya sudah berulang kali meminta Romi untuk melakukan hal tersebut.

“Tapi saat itu dia malah mendukung Agus-Sylvi. Di putaran kedua saya minta bolak-balik, ayo gabung. Saya tahu dia tidak punya pasukan maupun alim ulama. Saya ingin menarik dia, menunjukkan kepada umat Islam bahwa PPP itu satu. Jangan satu di kanan, satu di kiri. Alhamdulillah katanya dia mendeklarasikan dukungan terhadap Ahok-Djarot,” ucap Djan.

Kepada awak media, Djan tidak mengelak apabila munculnya dukungan dari PPP kubu Romahurmuziy (Romi) terhadap Ahok-Djarot merupakan dampak dari pemecatan yang telah dilakukannya kepada Abraham Lunggana (Haji Lulung).

“Mungkin gara-gara habis pemecatan, dia sadar. Makanya mending dia gabung. Kami partai Islam wajib hukumnya memaafkan, apapun kesalahan beliau. Jadi kasus yang macam-macam soal Ahok itu sudah selesai. Umat Islam sudah memaafkan,” kata Djan.

Adapun deklarasi dukungan terhadap Ahok-Djarot dari PPP kubu Romahurmuziy (Romi) sendiri seharusnya digelar tadi pagi. Namun rencana tersebut dibatalkan dengan alasan adanya kendala teknis.

“Kami dari pengurus DPC (Dewan Pimpinan Cabang) dan DPW (Dewan Pimpinan Wilayah) mohon maaf sebesar-besarnya atas penundaan deklarasi ini. Berhubung karena ada beberapa hal, di antaranya acara teknis yang tidak bisa kami hindari,” ujar Ketua DPC PPP Jakarta Utara, HM Yunus, di Hotel Ibis, Cawang, Jakarta Timur.

Meski tidak menyebutkan waktu pastinya, namun Yunus mengungkapkan deklarasi dukungan akan kembali digelar dalam waktu dekat. “Selanjutnya kami akan reschedule. Kami juga sudah ada kesepahaman dengan DPP (Dewan Pimpinan Pusat),” ucap Yunus.

Sementara itu, saat ditanya soal bagaimana persiapan PPP dalam menghadapi pencalonan kepala daerah di Jawa Barat dan Jawa Timur, Djan hanya menjawab singkat. “Itu nanti, tunggu dulu. Ada waktunya. Kita selesaikan dulu (pemenangan) Ahok-Djarot ini,” jawab Djan.

Baca juga artikel terkait AHOK-DJAROT atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Politik
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Akhmad Muawal Hasan