tirto.id - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menginginkan pendamping Ridwan Kamil atau Emil di Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar) 2018 dipilih berdasarkan elektabilitasnya, bukan berdasar jumlah kursi partai.
"Ya bukan (kursi) lah. Apalagi tanpa Golkar koalisi PPP, Nasdem, PKB sudah lebih dari cukup," kata Wasekjen PPP Ahmad Baidowi saat dihubungi Tirto, Senin (6/11/2017).
Jumlah kursi Golkar memang paling banyak di antara partai pendukung Emil lainnya. Golkar memiliki 17 kursi, disusul PPP 9 kursi, PKB 7 kursi, dan Nasdem 5 kursi.
PPP mengajukan nama Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum sebagai calon pendamping Emil. Sementara, Golkar mengajukan nama Daniel Mutaqien.
Menurut Baidowi, saat ini Uu sedang giat melakukan komunikasi ke akar rumput dan telah mendapatkan respons yang baik.
"Pendamping Ridwan Kamil harus mengacu pada hasil survei yang dari beberapa survei elektabikitas Uu cukup bagus," kata Baidowi.
Tidak hanya itu, kata Baidowi, Uu juga akan berkomunikasi dengan partai pendukung lainnya. "Adapun komunikasi dengan parpol pengusung akan difasilitasi oleh Ridwan Kamil," kata Baidowi.
Senada dengan Baidowi, Wasekjen PKB Daniel Johan juga menyatakan untuk memilih pendamping Emil bukan hanya ditentukan jumlah kursi partai.
"Bukan cuma masalah kursi, tapi elektabilitas dan lain-lain," kata Daniel kepada Tirto melalui WhatsApp, Selasa (31/10).
DPP PKB mengajukan dua nama, yakni Ketua DPW PKB Jabar Syaiful Huda dan Ketua DPN Garda Bangsa Cucun Syamsurizal.
Daniel menyatakan, sampai saat ini pihaknya masih berkomunikasi dengan partai-partai pengusung Emil untuk menentukan nama Cawagub.
Sebab, kata Daniel, penentuan nama Cawagub pendamping Emil akan disepakati "dengan seluruh partai pengusung." Bukan hanya oleh Emil.
PKB, kata Daniel, telah melakukan survei internal elektabilitas Huda dan Cucun di Jabar.
"Lagi proses," kata Daniel.
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Alexander Haryanto