tirto.id - Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy memastikan tidak akan ada Konferensi Luar Biasa (KLB) yang hendak menjadikan Sandiaga Uno sebagai ketua umum PPP. Posisi Mardiono sebagai Plt Ketua Umum adalah hal yang sah dan disepakati semua kader. Oleh karenanya, Romahurmuziy menjamin bahwa Mardiono dapat menyelesaikan tugasnya hingga 2025 mendatang.
"Sebagai ketua majelis pertimbangan tidak akan ada KLB sebelum Pemilu. Karena penunjukkan Pak Mardiono sebagai pelaksana tugas ketua umum itu sah dalam anggaran dasar dan anggaran rumah yang berlaku menurut undang-undang Parpol," kata Romahurmuziy di sela acara Rapimnas PPP di Hotel Sultan, Jakarta pada Jumat (16/6/2023).
Romi juga membantah posisi Mardiono sebagai pelaksana tugas ketua umum rawan digantikan oleh orang lain. Romahurmuziy menjelaskan aturan Plt sudah tertera dalam AD/ART PPP sehingga tidak ada celah untuk memakzulkannya hingga usai masa jabatan.
"Bahwa dia masih Plt karena memang di AD/ART itu adalah ketua umum yang tidak dipilih dalam akan melanjutkan sisa masa jabatan," terangnya.
Meski demikian, Romahurmuziy tak menampik bila ada suara-suara dari sejumlah kader partainya yang menghendaki Sandiaga Uno sebagai ketua umum. Namun suara mayoritas di PPP tetap menghendaki kepengurusan Mardiono dilaksanakan hingga akhir masa jabatan.
"Yang pasti yang menginginkan itu hanya sebagian kecil saja. Kalian bisa lihat semua pimpinan di tingkat DPP itu kompak untuk tidak menanggapi keinginan KLB," tegasnya.
Di tengah isu tersebut, Romahurmuziy mengklaim bahwa partainya mendapat sejumlah manfaat dengan masuknya Sandiaga Uno. Di antaranya efek elektoral Sandi yang juga ikut masuk menjadi bagian pemilih untuk Pemilihan Legislatif bagi Caleg PPP di 2024.
"Ketika kemarin kita mendeklarasikan kemenangan Sandi dengan memberikannya KTA, itu ada banyak fans clubnya yang datang secara sukarela datang di Kantor DPP. Karena tidak dipungkiri bahwa Sandi orangnya good looking," ujarnya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto