tirto.id -
Hal itu diterangkan Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Budhi Ashrori di Yogyakarta, Rabu (19/6/2019).
“Jadwal penerimaan peserta didik baru (PPDB) untuk dua jalur tersebut berbeda. Siswa dari Kota Yogyakarta bisa memanfaatkan jalur zonasi berdasarkan jarak terlebih dulu,” katanya sebagaimana dilansir Antara.
PPDB jalur zonasi berdasarkan jarak akan dimulai dengan pengajuan pendaftaran mandiri pada 20-25 Juni di laman PPDB Kota Yogyakarta di laman resminya.
Proses ini dilanjutkan dengan verifikasi pendaftaran pada 24-25 Juni di salah satu sekolah yang dituju.
Apabila siswa tidak lolos PPDB zonasi jarak, maka siswa tetap memiliki kesempatan untuk mendaftar melalui jalur zonasi prestasi. Kuota untuk jalur ini ditetapkan sebanyak 40 persen dari total kuota SMP negeri.
PPDB untuk zonasi prestasi atau mutu dilakukan pada 28 Juni-3 Juli diawali dengan pendaftaran secara online di laman yogya.siap-ppdb.com dilanjutkan verifikasi pendaftaran di sekolah pada 1-3 Juli.
Kuota yang disiapkan melalui jalur zonasi ditetapkan sebanyak 30 persen dari total daya tampung SMP negeri di Kota Yogyakarta untuk PPDB 2019/2020 sebanyak 3.462 siswa.
“Siswa dapat memilih sekolah yang terdekat dengan tempat tinggal mereka. Seleksi PPBD dari jalur zonasi jarak ini sepenuhnya dilakukan berdasarkan jarak terdekat RW tempat tinggal siswa ke SMP pilihan,” katanya.
Menurutnya, siswa yang nantinya lolos seleksi PPDB jalur zonasi jarak tersebut adalah siswa yang tempat tinggalnya benar-benar berada di dekat sekolah.
“Apalagi, kuota untuk zonasi jarak diturunkan dari 70 persen menjadi 30 persen,” katanya.
Setiap calon siswa bisa memilih tiga pilihan SMP negeri saat mendaftar melalui jalur zonasi jarak maupun jalur prestasi.
“Akan ada sekitar 4.500 siswa lulusan SD asal Kota Yogyakarta yang akan bersaing dalam PPDB SMP tahun ini. Sebanyak 307 siswa di antaranya sudah lolos seleksi PPDB dari jalur bibit unggul,” kata Budhi.
Ia memastikan, seluruh siswa asal Kota Yogyakarta bisa mengakses SMP, baik SMP negeri maupun swasta.
“Dimungkinkan, ada juga siswa yang lebih memilih untuk melanjutkan pendidikan di SMP swasta,” katanya.
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Agung DH