Menuju konten utama

Posisi Kaki dan Start yang Digunakan dalam Perlombaan Jalan Cepat

Berikut ini posisi kaki dan start yang digunakna dalam perlombaan jalan cepat atau race walking

Posisi Kaki dan Start yang Digunakan dalam Perlombaan Jalan Cepat
Para sedang bersiap saat tampil pada nomor Jalan Cepat 20 Kilometer Putri Asian Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (27/8/2018). ANTARA FOTO/INASGOC/Dwi Oblo/mes/18

tirto.id - Posisi kaki dan start yang digunakan dalam perlombaan jalan cepat tidak berpengaruh signifikan sehingga tidak ada teknik tertentu yang harus dikuasai atlet. Kendati demikian, memang ada cara khusus yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan olahraga jalan cepat, terutama dalam perlombaan yang menuntut kompetisi antarpeserta.

Secara umum, jalan cepat atau race walking merupakan cabang olahraga atletik yang berfokus pada disiplin dan presisi langkah kaki. Cara melakukannya adalah dengan mengayunkan kaki ke depan tanpa memutuskan hubungan kaki belakang dengan tanah.

Di Indonesia, organisasi yang menaungi olahraga jalan cepat adalah PASI atau Persatuan Atletik Seluruh Indonesia yang berdiri sejak 3 September 1950.

Olahraga jalan cepat dilombakan di berbagai kompetisi lokal, regional, nasional, hingga internasional di Olympic Games. Penetapan jalan cepat sebagai nomor cabang olahraga atletik dilakukan sejak 1904 hingga sekarang di Olympic Games.

Mengenai jarak lintasan jalan cepat yang diperlombakan, Syahriad menuliskan dalam buku Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (2020) sebagai berikut:

  • Jalan cepat kategori putra adalah 20-50 kilometer
  • Jalan cepat kategori putri adalah 10-20 kilometer.

Posisi Kaki dan Start dalam Perlombaan Jalan Cepat

Start dalam jalan cepat dilakukan dalam posisi berdiri. Mochamad Windarto dalam Atletik Nomor Jalan Cepat Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (2020) menuliskan bahwa start dalam jalan cepat tidak berpengaruh signifikan.

Maka dari itu, tidak ada teknik khusus yang harus atau mesti dikuasai atlet. Meski demikian, memang ada cara tertentu yang dapat dipraktikkan secara opsional, bukan sebagai kewajiban atlet tersebut.

1. Peserta menempatkan posisi kaki kiri berada di belakang garis start.

2. Kaki kanan berada di samping belakang kaki kiri, dengan badan yang agak condong ke depan dan juga kedua lengan rileks.

3. Saat terdengar aba-aba ” Ya ” atau bunyi tembakan pistol, maka segera melangkahkan kaki kanan ke depan, dengan disusul dengan kaki kiri dan terus berjalan.

Cara Melakukan Jalan Cepat

Adapun cara melakukan jalan cepat sesuai tahapan yang benar adalah sebagai berikut:

  1. Pejalan kaki mengangkat pahanya, kemudian mengayunkannya ke depan sekaligus lutut ditekuk.
  2. Karena ayunan paha bergerak ke depan, tungkai bawah juga ikut terayun, lutut kemudian menjadi lurus.
  3. Tapakkan tumit terlebih dahulu untuk menyentuh tanah.
  4. Bersamaan dengan ayunan kaki itu, kaki tumpu digerakkan dengan mengangkat tumit.
  5. Ujung kaki tumpu terangkat dari tanah, lalu berganti menjadi kaki ayun selanjutnya.
  6. Langkah kaki jangan sampai terlalu pendek.
  7. Selama melakukan jalan cepat, siku dilipat sekitar 90 derajat. Gerakan lengan diayun seirama dengan langkah kaki.
Sumaryoto dan Soni Nopembri dalam PJOK (2017) menuliskan bahwa atlet yang melakukan jalan cepat tidak boleh menyusul kompetitor dengan meningkatkan kecepatan sampai kedua kakinya melayang dari permukaan lintasan (seperti terjadi saat berlari). Mereka yang melakukannya dianggap melakukan pelanggaran aturan jalan cepat.

Baca juga artikel terkait GERAK SPESIFIK JALAN CEPAT atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Yantina Debora