Menuju konten utama

PON Papua Sumbangkan 176 Kasus COVID-19

Sebanyak 176 kasus COVID-19 muncul pada PON Papua terdiri dari 97 atlet, 49 ofisial, 7 pelatih, 10 wasit, kemudian dari media, panpel, juri & keamanan.

PON Papua Sumbangkan 176 Kasus COVID-19
Pesepak bola Papua Marthin Alesandro Dusay melakukan selebrasi ketika timnya berhasil mengalahkan tim sepak bola Aceh pada babak final Sepak Bola Putra PON Papua di Stadion Mandala, Kota Jayapura, Papua, Kamis (14/10/2021). ANTARA FOTO ANTARA FOTO/Zabur Karuru/wsj.

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) luar Jawa Bali, Airlangga Hartarto mengatakan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-XX Papua turut menyumbang kasus COVID-19.

“PON Papua, per 17 Oktober total kasus konfirmasi [COVID-19] adalah 176 kasus terdiri dari 97 atlet, 49 ofisial dan pelatih 7, wasit 10, kemudian dari media, panpel, juri dan keamanan,” kata Airlangga dalam konferensi pers virtual, Senin (18/10/2021).

Kasus COVID-19 di PON Papua ini, kata Airlangga memiliki positivity rate atau perbandingan kasus dengan seluruh orang yang terlibat dalam PON sebesar 1,13 persen. Jumlah atlet sendiri yang terlibat PON kata dia lebih dari 10 ribu.

Airlangga mengatakan untuk mereka yang terkonfirmasi positif COVID-19 telah ditangani baik di fasilitas karantina terpusat maupun fasilitas kesehatan. Sedangkan lainnya yang dinyatakan negatif harus juga harus menjalani karantina lima hari.

“Sudah lebih dari 60 persen yang lepas karantina artinya sudah lebih dari 5 hari dikarantina dan sisanya dalam beberapa hari ini dimonitor terutama dikarantina di daerah-daerah,” ujarnya.

Pekan lalu saat kasus konfirmasi positif pada penyelenggaraan PON masih berjumlah 83 kasus, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan kasus konsentrasi di beberapa cabang olahraga seperti judo, panahan, sepatu roda, kriket dan motorcross.

Selain itu juga terkonsentrasi di beberapa provinsi asal yaitu DKI Jakarta, Jatim, Jateng dan Bali.

Budi mengatakan berdasarkan pengamatan, penularan terjadi di penginapan karena satu kamar ditempati sekitar empat orang. Selain itu juga karena makan bersama.

"Ini menjadi catatan agar ke depan untuk acara seperti ini ada perbaikan-perbaikan protokol kesehatan yang bisa kami lakukan," tutur Budi.

Baca juga artikel terkait KLASTER PON PAPUA atau tulisan lainnya dari Irwan Syambudi

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Irwan Syambudi
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Bayu Septianto