tirto.id - Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengklaim kepolisian sudah mengidentifikasi jumlah anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora. Menurut dia, jumlahnya kurang dari selusin orang.
"Jumlah mereka tidak banyak, sekitar 10 orang, kami sudah identifikasi,” kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (2/1/2019).
Dedi menambahkan 10 anggota MIT tersebut memegang senjata dan amunisi yang terbatas sehingga tidak berani menyerang aparat secara terbuka.
“Kalau berani berarti dia masuk killing ground. Maka gerakan mereka hit and run. Meski keadaan geografis luas, Satgas Tinombala masih mampu mencari mereka,” ucap dia.
Menurut Dedi, Polri terus berupaya memberikan jaminan keamanan khususnya untuk masyarakat di desa yang berbatasan dengan hutan di wilayah Poso maupun Parigi Moutong.
Dia mengatakan Satgas Tinombala telah memotong jalur distribusi logistik untuk MIT. Peran serta warga juga penting untuk mengawasi lingkungan setempat.
“Kami bekerja sama dengan masyarakat untuk bisa memonitor lingkungan di sekitar kebun maupun ladang. Secara umum, situasi masih kondusif dalam pengendalian aparat. Masyarakat dapat melakukan aktivitasnya sehari-hari,” tutur Dedi.
Kelompok MIT pimpinan Ali Kalora kembali melakukan aksi teror dengan memutilasi kepala seorang penambang emas tradisional bernama Ronal Batau alias Anang (34), warga asal Toraja.
Jenazah Ronal ditemukan di jembatan Desa Salubanga, Sausu, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah pada Minggu (30/12/2018) lalu, sekitar pukul 11.00 WITA.
MIT juga sempat menembak dua orang anggota Polri yang melintas di Dusun Salabose pada Senin (31/12/2018). Keduanya ialah anggota Resmob Satgas 3 Tinombala, Bripka Andrew Maha Putra dan anggota Sat Intelkam Polres Parimo, Bripda Baso.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Addi M Idhom