Menuju konten utama

Polri Benarkan Polisi Jaga Pawai Ramadan Sebelum Bom Meledak

Polisi berjaga di sekitar lokasi ledakan sejak sore hari untuk mengamankan pawai Ramadan yang rencananya akan melewati Terminal Kampung Melayu

Polri Benarkan Polisi Jaga Pawai Ramadan Sebelum Bom Meledak
Polisi melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) peristiwa bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, Jakarta, Kamis (25/5). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto membenarkan bahwa polisi ditugaskan untuk berjaga di Kampung Melayu sejak sore untuk mengamankan pawai yang dilakukan beberapa kelompok masyarakat.

"Tapi pawai belum lewat sudah terjadi ledakan," kata Setyo di Terminal Kampung Melayu, Kamis (25/5/2017).

Pihaknya memastikan bom yang meledak dekat terminal Bus TransJakarta Kampung Melayu pada Rabu (24/5/2017) malam telah menewaskan tiga orang polisi. Tiga orang tersebut antara lain Bripda Topan Al Agung, Ridho Setiawan dan Gilang Adinata.

"Saya menyatakan duka cita mendalam. Karena ternyata tiga anggota Polri yang gugur. Dua orang pelaku dinyatakan meninggal. Kemudian lima anggota Polri luka-luka dan lima warga masyarakat sipil luka-luka," katanya.

Salah satu warga RT 04 RW 11 Bukit Duri, Saripudin (57) membenarkan akan ada pawai di sekitar lokasi ledakan bom. Pawai tersebut dilakukan dalam rangka menyambut bulan Ramadan. Ia mengatakan, ada sejumlah kelurahan di sekitar Kampung Melayu yang malam itu mengadakan pawai menyambut Ramadan.

"Sekitar jam delapan sebelum bom. Pas sudah sepi, disini kan masih ramai di halte busway, nah pas itu ledakan pertama," katanya kepada Tirto.

Saripudin menyatakan, warga dari tiga RT di sekitar tempat tinggalnya juga berencana mengadakan pawai obor yang akan melewati halte TransJakarta Kampung Melayu. Namun hal itu dibatalkan lantaran kondisi jalan yang macet.

"RT 4, 5 sama 6 RW 11. Mushola Arrosidi. Tapi enggak jadi ke Kampung Melayu. Macet soalnya. Cuma lewat depan kampus Attahariyah muter terus balik lagi," katanya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tirto, polisi disiagakan di sekitar Terminal Kampung Melayu untuk mengamankan pawai Ramadan yang salah satu pesertanya berasal dari Front Pembela Islam (FPI).

Hal ini dibenarkan salah satu petugas yang berjaga di lokasi kejadian, AKP Susanto.

Kepada Tirto, AKP Supanto mengatakan mereka ditugaskan sejak sore untuk mengamankan pawai FPI yang dimulai dari Petamburan. Namun, hingga pukul 21.00 WIB dan hingga ledakan terjadi, pawai dari FPI belum juga terlihat.

"Kabarnya FPI Rencana konvoi dari Petamburan. Mau pawai keliling, rutenya dari mulai Petamburan sampai Gatot Subroto terus ke Kampung Melayu lewat Jalan Otista. Habis dari Kampung Melayu Belok ke arah kiri, ke Jakarta Pusat lagi," katanya.

Sebagaimana diberitakan, dua bom meledak di dekat halte TransJakarta Kampung Melayu pukul 21.00 WIB. Setelah ledakan, beberapa polisi yang berada di sekitar lokasi langsung mendekat dan menolong korban. Tak lama kemudian, dengan jeda sekitar lima menit, ledakan kedua terjadi di tempat yang berdekatan.

Berdasarkan data sementara, peristiwa tersebut menyebabkan lima korban jiwa, dengan rincian tiga orang anggota polri dan dua orang terduga pelaku. Sementara, sebanyak lima anggota polri dan lima warga sipil luka-luka.

Saat ini korban luka masih dirawat di RS Premier Jatinegara, RS Polri, dan RS Hermina. Sementara, ketiga anggota yang meninggal adalah Bripda Taufan, Bripda Ridho dan Bripda Adinata.

Baca juga artikel terkait BOM KAMPUNG MELAYU atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Hukum
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Dipna Videlia Putsanra