tirto.id - Wakil Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Daulay merespons banyaknya bantuan sosial atau bansos yang diberikan ke masyarakat, tapi memiliki label bertuliskan "Bantuan Presiden" di bagian luar tasnya.
Kata Saleh, kendati masyarakat tak mempermasalahkan tas tersebut dan lebih membutuhkan isi bantuannya, namun label tulisan "Bantuan Presiden" perlu dipertanyakan.
"Persoalan tas itu menurut saya tidak penting. Lagi pula, mengapa mesti harus ada tulisan bantuan dari presidennya? Bukankah itu memakai uang negara? Artinya, itu bukan bantuan personal, tetapi bantuan negara yang didanai dari dana APBN milik rakyat," kata Saleh lewat keterangan tertulisnya, Kamis (30/4/2020) siang.
Saleh menduga bahwa itu bukan merupakan cara Presiden Joko Widodo untuk pencitraan di periode kedua ini, namun memang kerjaan salah satu menterinya yang sedang cari perhatian.
“Ini mungkin menterinya saja yang ingin mendapat poin dari presiden. Kalau ada tulisan presiden, kan bisa dilaporin seperti itu. Harapannya, ya presiden senang," kata dia.
Menteri Sosial RI Juliari P. Batubara membenarkan memang ada bantuan sosial yang diberikan dengan menggunakan tas bertuliskan "Bantuan Presiden." Namun menurutnya itu tidak salah.
"Salahnya di mana?" tanya Juliari sambil menunjukkan kantong bantuan presiden dengan logo Kementerian Sosial, Rabu (29/4/2020) lalu.
Seorang wartawan mencoba mendebat argumen Juliari dengan mengatakan bahwa bantuan sosial merupakan bantuan negara yang bersumber dari APBN, bukan pribadi presiden.
Juliari malah menyinggung apakah Jokowi seperti kepala daerah yang memanfaatkan momentum pemberian bansos untuk memopulerkan dirinya sendiri.
"Apa ada foto presiden di kantongnya?" kata dia.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Abdul Aziz