tirto.id - Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengeluarkan pernyataan yang mengisyaratkan kepolisian sudah berhasil melacak identitas pelaku penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan.
"Tidak hanya dikantongi. Sudah diketahui. Yang pasti saya tidak mau kasih tahu dulu," kata Setyo di Gedung Joeang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu, (30/4/2017).
Akan tetapi, pernyataan Setyo selanjutnya meralat informasi ini. Menurut dia, penyidik kepolisian masih
belum menemukan informasi pasti mengenai pelaku teror penyiraman air keras yang melukai kedua mata Novel pada 11 April 2017 lalu tersebut.
"Masih dilakukan penyelidikan. Secepatnya. Namun saat ini kami masih melakukan penyelidikan dan pengejaran," kata Setyo.
Dia menegaskan penyidik kepolisian akan terus memperdalam penyelidikan di kasus ini dan tidak akan terburu-buru mengumumkan identitas pelaku sampai ada bukti kuat. Dia beralasan pengumuman identitas pelaku di tengah penyelidikan bisa menghambat kinerja penyidik.
Setyo menjelaskan penyidik kepolisian telah memeriksa belasan saksi, termasuk mereka yang melihat langsung kejadian di subuh hari itu. Dari pemeriksaan itu, penyidik sudah mengantongi informasi mengenai ciri-ciri pelaku penyerangan terhadap Novel.
"Yang pasti pelaku ada sekitar dua orang. Nomor plat motor itu palsu. Tapi CCTV membantu sekali mengungkapnya. Doakan saja semua lancar," kata Setyo.
Hingga hampir 20 hari usai kejadian insiden teror itu, penyidik kepolisian memang belum mengumumkan perkembangan berarti terkait penanganan kasus ini. Desakan dari sejumlah pihak agar polisi mempercepat kerjanya juga terus bermunculan.
Sementara itu, Juru Bicara KPK, Febri Diansyah enggan berkomentar banyak menanggapi perkembangan penyelidikan kepolisian di kasus ini. Meskipun begitu, Febri mengatakan KPK terus mendukung upaya Polri mengungkap kasus penyerangan terhadap penyidik senior Komisi dan Ketua Perhimpunan Pegawai KPK itu.
"Yang jelas kami mendukung apa yang menjadi policy (tugas) dari Polri. Yang pasti kalaupun belum di publish pasti ada alasannya. Mungkin takut pelaku melarikan diri. Untuk pengejaran seseorang memang kerja Polri dan Interpol sangat baik," kata Febri.
Menurut Febri, berdasar hasil komunikasi intensif antara pimpinan KPK dengan pihak kepolisian, perkembangan penyelidikan ini memang belum banyak berubah dan tidak ada kabar penemuan pelaku.
"Masih sama seperti kemarin. Kalau up datenya lebih sering ke pimpinan. Komunikasi terus dilakukan. Semoga saja secepatnya ada kabar baik. Kami selalu mendoakannya," kata Febri.
Hingga kini, Novel masih menjalani perawatan intensif di Singapura untuk memulihkan kesehatan matanya, terutama mata bagian kiri yang masih lamban pemulihannya.
Penulis: Dimeitry Marilyn
Editor: Addi M Idhom