Menuju konten utama

Polisi Selidiki Bentrokan yang Libatkan Suporter Persebaya

Bentrokan yang terjadi Minggu (1/10/2017) dini hari melibatkan suporter Persebaya dan kelompok perguruan silat yang menyebabkan dua orang meninggal dunia.

Polisi Selidiki Bentrokan yang Libatkan Suporter Persebaya
(Ilustrasi) Polisi melakukan pemeriksaan pada suporter Persebaya saat akan memasuki kereta api di stasiun Pasar Turi, Surabaya, Jawa Timur, Senin (1/8). ANTARA FOTO/Didik Suhartono

tirto.id - Pada Minggu (1/10/2017) dini hari, telah terjadi bentrokan yang menyebabkan dua orang pendekar meninggal dunia di Surabaya. Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya tengah menyelidiki kasus ini.

Kepala Polrestabes Komisaris Besar Polisi Muhammad Iqbal kepada wartawan di Surabaya menjelaskan bentrokan itu terjadi antara suporter Persebaya yang akrab disebut Bonek dengan sejumlah anggota sebuah kelompok perguruan silat.

"Kelompok perguruan silat ini ada kegiatan di Gresik, sedangkan bonek baru saja menyaksikan pertandingan Persebaya melawan Persigo Semeru FC di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya. Kedua kelompok ini berpapasan di Jalan Tambak Osowilangon Surabaya pada Sabtu (30/9/2017) malam, sekitar pukul 23.00 WIB," ujarnya.

Polisi, menurut Iqbal, berhasil membubarkan bentrok saat massa bonek dan sejumlah anggota perguruan silat ini bersinggungan di Jalan Tambak Osowilangon Surabaya.

Namun, Iqbal menambahkan, ternyata massa bonek kemudian melakukan penghadangan terhadap iring-iringan anggota perguruan silat saat melintas di Jalan Raya Balongsari Surabaya.

"Saat itu sudah pukul 00.30, Minggu dini hari. Massa bonek membakar satu unit sepeda motor yang menyebabkan dua orang anggota perguruan silat meninggal dunia," katanya.

Dua korban tersebut diketahui bernama Eko Ristanto, usia 25 tahun, warga Tlogorejo, Kepuh Baru, Bojonegoro, serta Aris, usia 20 tahun, warga Simorejosari, Bojonegoro.

Iqbal menyatakan sedang melakukan penyelidikan perkara ini.

"Di antaranya siang hari ini kami sudah mengundang koordinator bonek di seluruh tingkat kecamatan se- Surabaya untuk datang ke Polrestabes Surabaya," katanya.

Mantan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya ini meyakini dengan mengundang seluruh kordinator lapangan bonek se-Surabaya akan dapat menemukan pelaku yang menyulut bentrokan hingga menyebabkan dua orang meninggal dunia.

"Pertemuannya nanti siang pukul 14.00 WIB. Tak cuma koordinator bonek, dari pihak perguruan silat juga kami minta datang ke Polrestabes Surabaya siang ini," ucapnya.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya dua orang korban tawuran antara suporter Persebaya Bonekmania dengan Perguruan Silat Persaudaraan Setia Hati Teratai di Bundaran Margomulyo-Tandes, Surabaya, Sabtu (30/9/2017) malam.

"Saya atas nama Pemerintah Kota Surabaya dan warga Kota Surabaya mengucapkan permintaan maaf kepada keluarga korban meninggal kemarin (30/9/2017) malam," kata Risma melalui siaran persnya di Surabaya, Minggu.

Untuk selanjutnya, Wali Kota Surabaya akan mengirimkan perwakilan ke rumah korban tawuran tersebut sebagai permintaan maaf. Wali Kota Surabaya juga mengimbau kepada semua pihak untuk tidak saling membalas.

"Saya sudah berkoordinasi dengan Kapolrestabes Surabaya agar masalah ini diusut. Yang salah tetap salah agar tidak ada yang saling balas dendam," ujarnya.

Baca juga artikel terkait KERUSUHAN SUPORTER atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Hukum
Reporter: Yandri Daniel Damaledo
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo