tirto.id - Kepolisian Prancis bersiap untuk menghadapi kedatangan hooligan alias suporter garis keras asal Inggris yang berpotensi menimbulkan kerusuhan di beberapa titik di Prancis selama penyelenggaraan Euro atau Piala Eropa 2016 mendatang. Titik bentrok diprediksi akan terjadi di Lens saat Inggris melawan Wales dan di Marseille ketika Inggris melawan Rusia.
Selain mengandalkan pihak yang berwajib dari tuan rumah, polisi Inggris juga akan dilibatkan dalam usaha pengamanan tersebut. Strateginya pun terbilang unik. Sejumlah anggota kepolisian negeri Ratu Elizabeth itu akan berperan sebagai “penerjemah budaya” demi mencegah taktik keras melawan para hooligan yang gemar mabuk, gaduh, dan bisa menimbulkan masalah serius.
Sebagaimana dikutip SkySports,keamanan Prancis akan ditingkatkan pada “skala luar biasa” selama Euro 2016. Salah satu penyebabnya adalah separuh dari total 500.000 pendukung empat tim Inggris diketahui tak memegang tiket dan mereka kini tengah dalam perjalanan menuju Prancis. Inggris dan Wales sama-sama mendapat jatah 9.000 tiket namun sudah ada 20.000 permintaan tiket dari penggemar kedua timnas.
Kira-kira ada 250.000 pendukung dari Inggris Raya (Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara) diketahui memegang tiket, namun yang datang ke Prancis bisa mencapai dua kali lipat. Pihak kepolisian Prancis telah mengumumkan kepada para fans Inggris maupun Wales yang tak memiliki tiket untuk tidak pergi ke Lens. Akan diberlakukan juga larangan alkohol selama 24 jam selama laga berlangsung.
Sebanyak 29 pos polisi di Inggris Raya yang melibatkan polisi dari 19 kesatuan akan dikerahkan untuk menjalankan sebuah operasi pada 6 Juni mendatang dengan misi utama mendeteksi hooligans yang berusaha menyusup ke Prancis. (ANT)
Penulis: Akhmad Muawal Hasan
Editor: Iswara N Raditya