Menuju konten utama

Polisi Periksa 2 Orang Mencurigakan yang Pantau Rumah Novel

Penyidik kepolisian memeriksa dua orang mencurigakan yang terekam kamera CCTV di rumah penyidik KPK Novel Baswedan.

Polisi Periksa 2 Orang Mencurigakan yang Pantau Rumah Novel
Pengunjuk rasa menggelar teatrikal dalam aksi melawan koruptor di Monumen Bajra Sandhi Denpasar, Minggu (16/4/2017). Massa yang tergabung dalam Masyarakat Bali Anti Korupsi mendesak penegak hukum mengusut tuntas kasus teror yang menimpa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan serta mendorong KPK agar tidak takut melawan koruptor. ANTARA FOTO/Wira Suryantala.

tirto.id - Penyidik kepolisian sudah memeriksa dua orang mencurigakan yang terekam CCTV rumah milik penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) korban serangan teror siraman air keras, Novel Baswedan.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan pemeriksaan terhadap dua orang itu dilakukan karena mereka diduga memiliki keterkaitan dengan insiden teror terhadap Novel. Keduanya tertangkap kamera CCTV pernah mondar-mandir di sekitar rumah Novel sebelum insiden teror terjadi.

Namun, menurut Boy, berdasar hasil pemeriksaan sementara, penyidik belum menemukan bukti adanya keterkaitan dua orang tersebut dengan kasus serangan siraman air keras terhadap Novel.

"Sudah dicek langsung pada hari H itu keduanya dimana, tapi masih belum ada kaitan langsung," kata Boy pada Jumat (21/4/2017) seperti dilaporkan Antara.

Sejauh ini, penyidik telah memeriksa belasan saksi untuk menelusuri pelaku penyiraman air keras terhadap mantan anggota Polri itu.

Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono mengatakan salah seorang yang diperiksa tersebut fotonya pernah tersebar ke media sebagai orang mencurigakan yang terekam CCTV di rumah Novel.

"Kita minta klarifikasi seorang saksi karena fotonya tersebar," kata Argo.

Argo enggan merinci secara detail identitas, latar belakang maupun asal saksi tersebut karena masih tahap penyelidikan.

Kasus teror ini terjadi pada Selasa subuh hari, 11 April 2017 lalu. Novel disiram air keras oleh dua orang pria tidak dikenal di jalan Deposito depan Masjid Al Ikhsan RT03/10 Kelapa Gading Jakarta Utara usai menjalankan salat subuh. Akibat teror ini, mata kiri Novel cidera parah dan terpaksa harus dirawat di Singapura.

Juru Bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan kondisi mata kiri Novel sudah mulai membaik meski belum sempurna pada Jumat hari ini. Mata kiri Novel sudah bisa dipakai mengenali huruf dan angka meski masih sensitif terhadap cahaya.

Baca juga artikel terkait INSIDEN PENYIRAMAN AIR KERAS NOVEL atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Hukum
Reporter: antara
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom