Menuju konten utama

Polisi Pasang Barikade Cegah Massa Aksi 212 Dekati Istana Negara

Polisi memasang barikade dan menutup Jalan Medan Merdeka Barat tepat di depan Kementerian Pariwisata agar massa aksi 212 tak mendekati Istana Negara.

Polisi Pasang Barikade Cegah Massa Aksi 212 Dekati Istana Negara
Massa Aksi 212 berkumpul di Bundaran HI akan melakukan unjuk rasa dalam Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI, Sabtu (27/9/2019). tirto.id/Selfie Miftahul.

tirto.id - Polisi menutup Jalan Medan Merdeka Barat dengan barikade besi hitam tepat di depan Kementerian Pariwisata. Tujuannya, agar rute longmarch massa 212 tak menuju Istana Negara.

"Kan mulainya jam 08.00 dari HI, baru sampai Patung Kuda ternyata jalannya udah ditutup dari pagi, kita enggak bisa ke istana," keluh salah satu pendemo dari Bogor kepada reporter Tirto, Sabtu (29/9/2019).

Berdasarkan rencana kemarin, massa aksi yang lengkap dengan bendera tauhid tersebut akan melakukan aksi demo di Bundaran HI menuju ke Istana Negara. Namun, dari pantauan Tirto hari ini, massa hanya bisa menjangkau Patung Kuda, Medan Merdeka Barat.

Berdasarkan hasil pantauan, massa yang berkumpul tepat di kawasan Bundaran HI melakukan aksi longmarch hanya sampai Patung Kuda. Massa berkumpul di titik tersebut, lengkap dengan mobil pick-up yang membawa speaker untuk orator berbicara.

Dalam orasinya, orator banyak menyinggung soal permasalahan yang terjadi saat ini. Seperti aksi kerusuhan di Papua, soal pemerintah yang lebih pro-asing.

"Biarkan saja asing datang ke Indonesia, sementara anak-anak muda kita biarkan ngegojek saja," kata orator saat berorasi di kawasan Patung Kuda.

Berdasarkan hasil pantauan, ada ratusan massa yang datang dari berbagai wilayah di kawasan ibu kota. Seperti Cibubur sampai Bogor, massa menggelar aksi Parade Tauhid Indonesia 2019. Aksi hari ini bertajuk Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI.

Massa aksi ini dalam rilis tertulisnya, menuntut soal aksi mahasiswa masih dihadapi oleh aparat dengan sikap represif hingga menimbulkan korban luka, hilang, bahkan ada yang meninggal dunia.

Kemudian kerusuhan di Wamena, Papua, dengan korban puluhan jiwa dan eksodus warga pendatang keluar dari wilayah tersebut.

Kemudian bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang tidak tertangani dengan cepat dan tepat oleh Pemerintah, telah menyebabkan ratusan ribu warga terkena pekatnya asap dan menderita sakit infeksi pernapasan. Bencana asap juga telah merenggut korban jiwa.

Baca juga artikel terkait AKSI 212 atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Maya Saputri