tirto.id - Persaudaraan Alumni 212 (PA 212), Front Pembela Islam (FPI), Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U) serta beberapa ormas Islam lainnya akan menggelar acara bertajuk 'Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI' di depan Istana Negara, Sabtu (29/9/2019) besok.
Ketua Panitia 'Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI', Ustaz Edy Mulyadi mengatakan, Aksi Mujahid 212 awalnya bertajuk 'Parade Tauhid Indonesia 2019' kemudian diganti menjadi 'Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI'.
Panitia juga mengubah lokasi rencana aksi yang digelar di kawasan Bundaran Senayan menuju Kawasan Monas dan dimulai pukul 06.00 WIB menjadi di daerah Bundaran HI menuju depan Istana Negara pukul 08.00 WIB. Perubahan tersebut, kata Edy, menyesuaikan situasi nasional.
"Perubahan nama dan rute ini terjadi untuk menyesuaikan dengan perkembangan situasi dan kondisi yang dinamis," ujar Edy kepada reporter Tirto, Jumat (27/9/2019).
Menurut Edy, perubahan ini juga lantaran melihat maraknya aksi unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa dan para pelajar SMA yang menginginkan perubahan.
"Kami ingin memberikan kontribusi maksimal untuk perubahan Indonesia manjadi lebih baik," kata Edy.
Edy menjelaskan aksi esok akan menyampaikan tiga tuntutan dalam aksi. Mereka akan menyatakan menolak libelarisme, menolak PKI, dan meminta pemerintah untuk menegakkan kebenaran.
Edy tidak memungkiri, perubahan tuntutan terjadi karena melihat kondisi Indonesia. Saat ini, banyak aksi yang dilakukan mahasiswa demi menolak berbagai rancangan undang-undang yang diamggap bermasalah.
Tuntutan juga bertambah setelah melihat demo yang terjadi beberapa hari terakhir diwarnai kekerasan oleh aparat. Edy mengatakan, PA 212 dan ormas Islam lainnya menuntut agar kepolisian menghentikan sifat represif saat mengawal demonstrasi.
Aksi besok juga menyoroti ketidakmampuan pemerintahan Joko Widodo mengatasi kebakaran hutan dan lahan yang berakibat munculnya kabut asap.
"Berbagai kondisi ini menunjukkan negeri kita tidak dalam keadaan baik-baik saja. Ada yang salah dalam mengelola dan mengurus negara yang kita cintai ini. Singkat kata, pemerintah telah gagal," ujar Edy.
Edy pun mengimbau seluruh umat Islam untuk bergabung dengan aksi yang diselenggarakan kelompoknya ini yamg dimulai pukul 08.00 WIB. Ia mengimbau bagi umat Islam yang ingin hadir untuk membawa bendera merah putih dan bendera tauhid.
"Bawa bendera merah putih sebanyak-banyaknya dan bawa bendera tauhid, bendera Rasulullah," pungkasnya.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Andrian Pratama Taher