tirto.id - Pihak kepolisian telah mengidentifikasi seorang pria yang diduga tersangka pembunuhan Nipsey Hussle. Pembunuhan yang menimpa rapper itu terjadi di The Clothing Marathon, Los Angeles, Amerika Serikat, pada Minggu (31/3/2019) lalu.
Dikutip dari TIME, kepolisian setempat mengatakan bahwa pelaku pembunuhan Hussle bernama Eric Holder, seorang pria berusia 29 tahun. Selain membunuh Hussle, laki-laki tersebut juga melukai dua orang lainnya.
Polisi menjelaskan, Holder meninggalkan tempat kejadian dengan mobil yang dibawa oleh seorang wanita tak dikenal. Wanita ini sudah menunggu di gang yang berdekatan dengan lokasi kejadian.
Rincian tentang Holder diumumkan tidak lama setelah 19 orang dilarikan ke rumah sakit setempat. Otopsi yang telah dilakukan menunjukkan, kematian Hussle disebabkan luka tembak di kepala dan dada.
Sehari sebelum penembakan terjadi, Hussle dijadwalkan akan bertemu dengan dua pejabat Los Angeles Police Department (LAPD) Michel Moore dan Steve Soborof. Soborof mengatakan, seharusnya Hussle akan berbicara mengenai cara-cara untuk membantu menghentikan kekerasan geng dan kenakalan remaja.
Semasa hidupnya, Hussle sempat terlibat dalam kehidupan jalanan ketika ia berusaha untuk menghidupi dirinya. Saat masih berusia remaja itu, ia bergabung dengan Rollin's Neighborhood Crips.
“Saya tumbuh dalam budaya geng. Kami berurusan dengan kematian, dengan pembunuhan. Rasanya seperti tinggal di zona perang, di mana orang mati di blok ini dan semua orang agaknya sudah kebal terhadap hal ini,” ujar Hussle, dikutip dari AP News.
Pembunuhan Hussle memperoleh sorotan dari berbagai pihak. Salah satunya dari Senator Californioa, Kama Harris. “Aktivisme, kepemimpinan, dan dedikasi Nipsey untuk masyarakat adalah inspirasi bagi warga California dan sekitarnya. Kematiannya yang tidak masuk akal membuat kita lebih buruk,” cuit Hariss dalam tweet-nya.
Editor: Iswara N Raditya