tirto.id - Pihak Kepolisian mengimbau kepada para pengendara roda empat untuk menghindari ruas jalur Jembatan Cisomang di Tol Cipularang, Bandung, akibat kondisi jembatan yang mengalami retakan di bagian pilarnya.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Inspektur Jenderal Polisi Agung Budi Maryoto Irjen Agung Budi Maryoto melalui siaran persnya di Jakarta, Sabtu, (24/12/2016).
"Demi keselamatan patuhi pengalihan lalu lintas," kata Irjen Budi seperti dikutip dari Antara.
Irjen Budi meminta pengendara yang mengarah ke Bandung atau jalur selatan melalui Tol Cipularang mempertimbangkan rute perjalanan lewat Jembatan Cisomang yang terjadi retakan.
Jenderal polisi bintang dua itu menitikberatkan agar pengemudi mematuhi imbauan petugas di lapangan.
Petugas Polri mengarahkan kendaraan Golongan 2, 3, 4 dan 5 termasuk Golongan 1, serta bis tidak diperkenankan melalui Jembatan Cisomang karena mempertimbangkan kondisi jembatan yang rusak.
"Dimohon pengguna jalan dapat mempertimbangkan jalur atau rute yang akan dilalui dengan pertimbangan aspek keselamatan yang aman," tutur Agung.
Khusus bus dan kendaraan bermotor Golongan 1 dari arah Jakarta keluar pintu Tol Sadang pada KM 75.200 dan Jatiluhur pada KM 84.600.
Sementara kendaraan dari arah Bandung keluar di pintu Tol Padalarang dan Cikamuning pada KM 116 atau melintasi jalur arteri lama Padalarang rute Jakarta-Bandung.
Sementara itu, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menyiagakan ratusan personel di jalur rawan kemacetan lalu lintas pada libur Natal dan Tahun Baru 2017.
"Ada sekitar 185 personel yang kami tugasnya untuk mengurai arus lalu lintas, jika sudah mulai mengarah ke kemacetan," kata Kepala Dishubkominfo Kabupaten Sukabumi Thendy Hendrayana di Sukabumi, Sabtu.
Pengerahan ratusan personel itu dilaksanakan sejak 23 hingga 26 Desember.
Petugas Dishubkominfo ditempatkan di beberapa titik rawan kemacetan seperti jalur penghubung Sukabumi-Bogor yang berada di wilayah utara Kabupaten Sukabumi.
Mereka disiagakan seperti di depan pabrik, pusat perbelanjaan (pasar) maupun pusat keramaian warga.
Selain itu, di jalur wisata seperti dari arah Kecamatan Cibadak, kemudian masuk ke Kecamatan Cikembar hingga Palabuhanratu juga ada anggota yang bersiaga.
Tugas utama mereka adalah mengurai kemacetan dan menindak pengendara yang bisa menyebabkan terjadi penumpukan kendaraan.
Dalam menjalankan tugasnya, personel Dishubkominfo juga berkoordinasi dengan petugas dari Polri.
Thendy mengatakan pengerahan petugas tersebut dilakukan karena pada musim liburan Natal 2016 bertepatan dengan akhir pekan sehingga kemungkinan besar akan banyak kendaraan yang datang dari luar Sukabumi untuk berwisata.
Belum lagi, kendaraan yang akan keluar Sukabumi yang bisa menyebabkan terjadinya penumpukan.
Bahkan dikhawatirkan terjadinya pertemuan arus lalu lintas yang bisa menyebabkan kemacetan atau tidak bergerak.
Antisipasi lainnya adalah pengalihan arus kendaraan yang menuju Puncak, Bogor yang dialihkan melalui jalur utama Sukabumi sehingga volume kendaraan akan semakin besar.
Dengan kondisi seperti itu, maka kemacetan tidak bisa dihindarkan.
"Kami pun sudah melakukan pemetaan terhadap daerah mana saja yang menjadi pusat kepadatan kendaraan. Namun hingga kini arus lalu lintas masih terpantau ramai lancar, walaupun volumenya sudah mulai meningkat," tambahnya.
Thendy mengimbau kepada pengendara baik yang ingin keluar maupun masuk Sukabumi untuk memanfaatkan jalur alternatif yang tersedia khususnya yang berada di wilayah utara.
Adapun jalur alternatif tersebut yakni Tenjoayu di Kecamatan Cicurug dan alternatif Cibadak-Nagrak.
Penulis: Putu Agung Nara Indra
Editor: Putu Agung Nara Indra