Menuju konten utama

Polisi akan Akhiri Penyelidikan Terhadap Seungri Pekan Ini

Penyelidikan terhadap Seungri akan diakhiri pekan ini.

Polisi akan Akhiri Penyelidikan Terhadap Seungri Pekan Ini
Personil Bigbang, Seung Ri. Instagram/@seungriseyo

tirto.id - Polisi berencana mengakhiri penyelidikan terhadap Seungri dalam pekan ini yang diduga telah memberi layanan prostitusi kepada para investor. Polisi akan mengajukan surat perintah penangkapan untuk penyanyi pria tersebut.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh perwakilan dari Kantor Kepolisian Metropolitan Seoul pada Senin (29/4/2019) kepada para reporter.

"Kami akan mengakhiri penyelidikan minggu ini jika sesi penyelidikan Seungri dan mantan direktur Yuri Holdings, Yoo In Suk selesai lebih awal,” ujar polisi tersebut, seperti dilansir Osen.

Mengenai apakah kepolisian akan mengeluarkan atau tidak soal surat perintah penangkapan untuk Seungri, pihak kepolisian mengatakan, "Sulit untuk mengatakannya sekarang, tetapi kami akan membuat keputusan setelah penyelidikan menyeluruh terhadap dugaan penyediaan prostitusi dan penggelapan pajak.”

Sementara, Channel A pada Jumat (26/4/2019) merilis laporan tentang dugaan keterlibatan Seungri dalam pemberian layanan prostitusi untuk investor Jepang di pesta Natal pada 2015.

Seungri sebelumnya menyelenggarakan pesta Natal pada 2015 di sebuah bar mewah di lingkungan Cheongdam di Seoul. Ia mengundang teman-teman selebritinya, seeprti Jung Joon Young dan Choi Jong Hoon, dan para investor Jepang, termasuk “CEO A”.

Sebelumnya, dilaporkan bahwa polisi mengamankan bukti tentang Seungri yang mempekerjakan sekitar selusin pekerja wanita dari sebuah perusahaan hiburan dewasa.

Ia kemudian membawa CEO dan kelompoknya ke sebuah hotel bintang lima tak lama setelah pesta dan memberikan layanan prostitusi. Namun, selama wawancara dengan Channel A, “CEO A” membantah tuduhan tersebut.

“Saya menghadiri pesta Natal bersama istri saya. Kecurigaan yang dilaporkan tidak benar,” ujar CEO tersebut, seperti dilansir Channel A.

Sebagai kepala perusahaan konstruksi Jepang, “CEO A”, yang berinvestasi dalam waralaba ramen di Jepang, milik Seungri, menjelaskan hubungan pribadinya dengan Seungri selain hubungan bisnis.

"Seungri adalah adik laki-laki yang saya banggakan dan juga seorang teman," lanjutnya.

“CEO A” menjadi dekat dengan Seungri setelah diperkenalkan oleh istrinya, yang sebelumnya bekerja di industri hiburan Jepang.

“CEO A” melanjutkan, “Saya belum pernah menerima [layanan seksual] dari Seungri. Seluruh keluarga selalu dekat.”

Channel A juga melaporkan bahwa polisi berencana memanggil “CEO A” untuk diinterogasi.

Polisi akan bertanya kepada CEO tersebut tentang hubungannya dengan 17 wanita yang baru-baru ini dipesan untuk pelacuran yang mungkin terkait dengan pesta Natal pada 2015 lalu.

Sementara, pihak polisi belum menentukan jadwal penyelidikan untuk para investor Jepang yang diduga menerima hiburan seksual dari Seungri pada pesta Natal tahun 2015 tersebut.

"Saat ini polisi belum menetapkan jadwal penyelidikan untuk orang-orang ini. Kita perlu menentukan apakah perlu untuk menyelidiki sejauh itu,” ujar polisi, kembali dilansir Osen.

Terkait pembayaran Seungri untuk biaya hotel grup di Jepang dengan kartu kredit bisnis dari YG Entertainment, pihak kepolisian mengatakan Seungri secara pribadi telah menggantinya.

"Baru-baru ini, kami memanggil orang-orang yang bertanggung jawab atas pembayaran tersebut untuk diselidiki. Mereka menjelaskan bahwa setelah membayar dengan kartu perusahaan sebagai deposit, Seungri akan mengembalikan uangnya nanti,” ujar polisi lagi.

Seungri diduga telah memberi layanan prostitusi kepada beberapa investor Jepang sebanyak dua kali, yakni saat pesta Natal pada tahun 2015 dan saat pesta ulang tahunnya sendiri pada tahun 2017 di pulau Palawan (Filipina).

Kabarnya, dalam pesta ulang tahunnya, ada 8 karyawan wanita dari pertemuan bisnis hiburan Korea yang ambil bagian dalam kegiatan hiburan seksual tersebut.

Polisi sedang mengumpulkan kesaksian dari para wanita yang menghadiri pesta dan melakukan hubungan seksual dengan para pria di sana.

Kepolisian telah memanggil Seungri sebanyak 15 kali untuk melakukan penyelidikan atas dugaan seperti penyediaan jasa hiburan seksual, perekaman video ilegal, dan bersekongkol dengan petugas polisi Yoon.

Baca juga artikel terkait KASUS BURNING SUN atau tulisan lainnya dari Maria Ulfa

tirto.id - Hukum
Kontributor: Maria Ulfa
Penulis: Maria Ulfa
Editor: Yantina Debora